Jika Terpilih, Jokowi Bakal Tingkatkan Program Biodiesel Jadi B100

Jika terpilih ,Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memiliki misi di bidang energi untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Feb 2019, 20:26 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 20:26 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto dalam debat kedua capres 2019.
Jokowi dan Prabowo Subianto dalam debat kedua capres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jika terpilih ,Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memiliki misi di bidang energi untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah sudah menjalankan misi untuk mengurangi energi fosil dengan program B20. "Ke depan kami akan terus meningkatkan terus menjadi B100," jelas JOkowi saat debat Capres kedua, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Untuk diketahui, program B20 adalah Program 20 adalah bahan bakar alternatif yang dibuat dengan mencampur bahan bakar Solar dengan biodisel dari produk pertanian yang bahan dasarnya menggunakan minyak dari kelapa sawit.

Jumlah B menunjukkan persentase biodisel, sehingga Biodisel 20 merupakan perpaduan 20 persen biodisel dan 80 persen Solar minyak bumi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal berharap, visi misi energi masing-masing capres harus sudah bisa menjawab tantangan jangka panjang. Keduanya juga harus merinci program yang akan dijalankan nanti bila terpilih.

"Tinggal permasalahan teknis yang nanti debat capres harus dijawab yakni bagaimana caranya? Yang mana yang lebih prioritas?," kata Faisal, seperti dikutip Minggu (17/2/2019).

Dia menyebutkan program yang akan dipaparkan seperti pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan dipaparkan Capres Jokowi. EBT dipandang tepat karena stok energi fosil telah menipis dan bisa meningkatkan ketahanan energi.

Dalam pembahasan EBT, dia berharap Jokowi lebih detail dalam hal teknis dan Sumber pembiayaan. Sebab dua hal ini kerap menjadi kendala pengembangan energi ramah lingkungan tersebut.

"Jadi isu besar sudah disebutkan terutama energi batu terbarukan," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kilang Minyak

20160114-Melihat Pusat Minyak Mentah Pertamax di Indramayu
Petugas PT. Pertamina (Persero) melintas Refinery Unit (RU) atau kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Kemudian program berikutnya adalah pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang) yang dicanangan Capres Prabowo.

Dengan beroperasinya kilang baru akan mengurangi impor BBM, meski ke depan ada rencana pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Namun dia meberikan catatan, pembangunan kilang harus diiringi dengan pembangunan industri petrokimia sebagai turunanny.m

"Industri turunannya belum banyak disebut masih parsial begitu bicara energi, energri saja padahal ketika membangun kilang minyak, turunannya banyak mulai dari industri plastik, termasuk ada juga tekstil," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya