Jokowi vs Prabowo Adu Strategi Reforma Agraria

Capres nomor urut 01 Jokowi dan Capres nomor urut 2 Prabowo saling menanggapi mengenai reforma agraria yang dilakukan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Feb 2019, 21:24 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 21:24 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi terkait reformasi agraria yang dilakukan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menyatakan pihaknya memiliki strategi berbeda untuk reforma agraria.

"Itu untuk satu, dua generasi tetapi tanah tidak menambah. Bangsa Indonesia tambah tiap tahun. 3,5 juta, Bapak bangga bagi 12 juta, kami tak punya lahan bagi-bagi, bagaimana masa depan anak cucu kita," tutur Prabowo, Minggu (17/2/2019).

Ia menuturkan, pihaknya memiliki strategi sesuai Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih detil mengenai reforma agraria tersebut.

"Strategi kami UUD 1945 pasal 33 bumi, air dan kekayaan alam dikuasai negara,rakyat boleh,” tutur dia.

Jokowi pun menanggapi hal tersebut. Ia menuturkan, kalau calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga memiliki lahan besar di sejumlah wilayah di Indonesia. Pembagian lahan yang dilakukan di era Jokowi pun bukan untuk yang besar.

"Saya tahu bapal punya lahan besar di Kaltim sebesar 220 ribu hektare, di Aceh Tengah 120 ribu hektare, saya ingin sampaikan bahwa pembagian-pembagian ini bukan di masa pemerintahan saya,” tegas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya