Jokowi Pamer Sukses Hijaukan Kembali Lokasi Tambang

Joko Widodo membeberkan keberhasilan periodenya dalam mengembalikan fungsi lingkungan akibat penambangan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Feb 2019, 21:51 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 21:51 WIB
Gaya Jokowi dan Prabowo Saat Debat Kedua Capres
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memberi paparannya dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Semua pertanyaan dalam debat kedua ini dirahasiakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang menjadi calon presiden (capres) nomor urut 1 menyebutkan beberapa keberhasilan di masa pamerintahannya dalam mengembalikan fungsi lingkungan akibat penambangan.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Pertama, salah satu keberhasilan adalah pengembalian fungsi hutan dari lingkungan pasca tambang lahan milik PT Bukit Asam Tbk.

"Rakyat Indonesia bisa melihat tambang Bukit Asam, hampir sebagian besar yang telah ditambang sudah dihutankan kembali. Kalau memang pengawasan ketat kita bisa lakukan itu," tutur dia.

Tidak hanya itu, di beberapa wilayah pasca tambang, Jokowi mengaku telah menjadi lokasi wisata. Seperti lingkungan pasca tambang di wilayah hulu hingga ke hilir.

Diakui Jokowi, memang masih ada satu dua lokasi pasca tambang yang belum kembali ke fungsi sebenarnya. Namun hal itu, diakui Jokowi hanya soal waktu.

"Memang masih ada satu dua belum di kerjakan, sekali lagi pengawasan ligkungan hidup saya yakin bisa selesaikan. Bukan pekerjaan mudah tapi saya lihat di lapangan bisa dikerjakan dengan kementerian, pemerintah pemprov, kabupaten dan kota," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Debat Capres Jokowi vs Prabowo, Ini Prediksi Analis Moody's

Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Debat pilpres 2019 kedua pada Minggu (17/2/2019) akan membahas topik ekonomi. Tim Kampanye Nasional (TKN) menilai Presiden Jokowi akan lebih unggul karena pembangunan infrastruktur menjadi andalan pemerintahannya.

Ketika ditanya mengenai debat pilpres kedua, analis asing menyatakan bahwa performa ekonomi akan menjadi hal penting dalam prosesi pemilu, terutama bagi Presiden Jokowi.

"Performa ekonomi cenderung menjadi program penting pemilu, dengan Jokowi menjanjikan hasil pertumbuhan," jelas Anushka Shah, Vice President Senior Analyst Moody's Investors Service di Singapura ketika dihubungi Liputan6.com.

Kedua calon presiden juga sama-sama memberikan janji populis. Pada debat pertama, Prabowo ingin menaikkan gaji PNS dan belakangan Jokowi melakukan hal serupa dengan menyetarakan gaji perangkat desa.

Anushka menilai, janji-janji demikian akan memberikan pengaruh implisit dan eksplisit pada kebijakan fiskal. Selain itu, dia percaya kedua calon akan kompak memakai isu nasionalisme sumber daya alam. 

"Sentimen tersebut sama-sama disukai kedua kandidat," jelasnya.

Berbicara infrastruktur yang menjadi andalan Jokowi, analis lain menyebut akan ada kelesuan di sektor properti, baik itu dari segi pembeli maupun pengembang. Penyebabnya adalah ketidakpastian seputar kebijakan.

"Kami memperkirakan penjualan properti akan lesu karena, pertama, pengembang cenderung memperlambat atau menahan peluncuran-peluncuran proyek baru pada periode ini," ujar Jacintha Poh, Vice President Senior Credit Officer Moody's Investors Service.

"Kedua, pembeli cenderung mengadopsi pendekatan wait-and-see karena kemungkinan ada ketidakpastian di seputar kebijakan," jelas Jacintha. 

Tim Jokowi pun percaya diri unggul karena akan mengandalkan angka dan data, terutama di bidang energi, pangan, dan infrastruktur.  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya