Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berkomitmen memberikan akses energi yang lebih mudah, murah dan ramah lingkungan untuk masyarakat. Dengan membangun jaringan gas rumah tangga berbagai wilayah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memaparkan keunggulan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar rumah tangga, saat meresmikan 5.120 sambungan rumah (SR) jargas di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Dia menyebutkan, gas bumi merupakan atau bahan bakar yang bisa digunakan secara terus-menerus oleh masyarakat, sebab tidak terbatas tempat penyimpanan sepeti Liqufied Petroleum Gas (LPG).
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kalau membeli LPG tabung LPG 3 kg atau yang 5 kg, atau yang 12 kg itu kadang kalau malam habis dan tokonya tutup juga tidak bisa (memasak), kalau (pakai jargas) ini bisa, jadi setiap saat itu ada,” kata Jonan, saat meresmikan Jargas di Kabupaten Bogor, Rabu (27/2/2019).
Manfaat berikutnya adalah energi yang harganya lebih murah sehingga masyarakat yang menggunakan jauh lebih hemat. Dia membandingkan dengan menggunakan LPG ukuran 3 kg lebih hemat sekitar 20 persen per bulan.
"Penghematannya tergantung besar kecil pemakaian, mungkin bisa Rp 20 ribu per bulan sampai Rp 30 ribu per bulan. Tapi kalau menggunakan LPG yang non-subsidi bedanya bisa Rp 100 ribu per bulan, jadi ini menurut saya lebih hemat,” lanjut Jonan.
Manfaat berikutnya adalah mengurangi impor LPG. Jonan mengungkapkan, setiap tahun Indonesia membutuhkan LPG sebanyak 6,5 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 4 juta ton berasal dari impor sedangkan sisanya dari sumur gas dalam negeri.
Jika mayoritas masyarakat beralih menggunakan gas bumi maka akan menghemat devisa. "Impor sekitar Rp 50 triliun, sayang uangnya kalau bisa dihemat untuk pembangunan," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5.120 Rumah di Kabupaten Bogor Kini Teraliri Gas Bumi
Untuk diketahui, sebanyak 5.120 rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapatkan sambungan jaringan gas rumah tangga. Jaringan gas ini dibangun PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, mengatakan PGN telah membangun jaringan gas rumah tangga di Kabupatan Bogor, Jawa Barat, pada 2018. Dana APBN yang dipakai mencapai Rp 46 miliar untuk 5.120 jaringan gas rumah tangga.
BACA JUGA
"Kita berhasil membangun 5.120 sambungan rumah tangga," kata Dilo, di lokasi peresmian jaringan gas, Puri Nirwana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Pada tahap pengoperasian nanti, PGN akan memanfaatkan sumber gas dari PT Pertamina EP, dengan volume mencapai 0,2 MMSCFD. Dalam rencana pengoperasian, jargas tersebut akan mengaliri sebanyak 5.120 sambungan rumah atau SR, tepatnya di wilayah Kecamatan Cibinong dan Bojong Gede.
“Perluasan Jargas ini adalah upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini,” ujar Dilo.
Seiring beroperasinya sambungan baru ini, maka total sambungan jaringan gas rumah tangga di Bogor mencpai 9.120. Sebelumnya jaringan gas yang dibangun pada 2012 hanya 4.000 sambungan.
Dilo mengungkapkan, sejauh ini pemerintah dan PGN bahu membahu melakukan perluasan pembangunan Jargas. Ke depan, jaringan gas kian banyak skema yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan Jargas.
“Gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat,” ucapnya.
Advertisement