Harga Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Turun

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kenaikan harga tiket pesawat berdampak terhadap tujuan domestik.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 18:45 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Menteri Pariwisata Arief Yahya. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, ratusan penerbangan terpaksa harus ditunda akibat kenaikan harga tiket yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Sebagian besar penerbangan yang tertunda ini adalah penerbangan dalam negeri atau domestik. 

"Pengaruh banget, saya tidak tahu tepatnya, ratusan flight sudah di cancel. Dari dalam mau ke Sumba, NTB, jumlahnya tidak tahu karena tidak mau diumumkan," ujar Arief di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Arif mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat yang cukup mahal juga sempat dikeluhkan oleh pemerintah daerah seperti Bupati Banyuwangi dan Aceh. Harga tiket dari kedua daerah ini berada diatas rata-rata harga biasanya.

"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp 500.000," ujar dia. 

"Di domestik, sini lebih deket sampai Rp 1,2 juta, PP sampai Rp 2,4 juta. Meskipun yang Rp 500.000 adalah promo. Tapi kan jauh banget selisihnya. Terus kemaren kesindir juga kita dari Aceh ke Surabaya, lebih murah ke KL dulu baru ke Surabaya," sambungnya.

Arief menambahkan, akibat kenaikan harga tiket tingkat keterisian hotel (okupansi) di berbagai daerah turut menurun. Tercatat untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) okupansi turun hingga 20 persen. 

"Yang NTB yang tadinya okupansinya 36 persen naik 50 persen, sekarang turun lagi 30 persen. Menurun sekitar 20 persen okupansinya secara tahunan," kata dia.

 

Reporter: Anggun  P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Kemenpar Harap Promo Tiket Pesawat Bisa Stabilkan Sektor Pariwisata

Salah satu pantai di Mandalika, Lombok
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Sulaiman Sumawinata menyatakan sudah membuat skema bisnis untuk berinvestasi di salah satu destinasi prioritas yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Mandalika, NTB.

Sebelumnya, keberadaan promo tiket pesawat diharapkan bisa kembali menumbuhkan sektor pariwisata nasional. Seperti diketahui, BRI dan Traveloka meluncurkan BRI Online Travel Fair. Pada ajang ini, masyarakat bisa mendapatkan berbagai penawaran atau promo tiket pesawat lainnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani mendukung inovasi yang dilakukan BRI dan Traveloka. Harga tiket pesawat yang mahal saat ini dinilai berdampak pada sektor pariwisata.

Promo dan diskon yang ada diharapkan bisa menstabilkan pertumbuhan pariwisata nasional. "Harga tiket pesawat yang mahal jujur saja pasti akan berdampak pada sektor pariwisata. Diharapkan dari adanya inovasi seperti ini akan membantu masyarakat mendapatkan akomodasi yang murah," ujar dia di Gedung BRI Innovation Center, Rabu 13 Maret 2019.

Bahkan terkait harga tiket pesawat, Kemenpar sudah mengusulkan kenaikan dilakukan secara bertahap dengan peringatan sebelumnya. Ini agar masyarakat dapat mempersiapkan akomodasi dari jauh-jauh hari.

"Kalau mau naik jangan tiba-tiba, karena kenaikan satu harga tidak hanya berdampak pada mianat travel masyarakat, tapi juga pada sektor lain seperti hotel dan moda transportasi," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya