Liputan6.com, Jakarta - Nilai investasi Blok Masela masih dalam negosiasi antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan Inpex Corporation.
Meski begitu rencana pengembangan (Plan Of Development/POD) ditargetkan rampung secepatnya.
Kepala SKK Migas, Dwi Sotjipto mengatakan, saat ini lembaganya masih bernegosiasi terkait perhitungan besaran investasi di Blok Masela, dengan mempertimbangkan keekonomian proyek.
Advertisement
"Kalau namanya investor hitung-hitungan keekonomian, bagaimana kalau investor mengharapkan keekonomiannya bagus begitu, terjamin keekonomiannya dengan baik," kata Dwi, di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Baca Juga
Melanjutkan, SKK Migas dengan Inpex sebagai pengelola Blok Masela, masih mendiskusikan tetang insetif yang tepat sehingga tingkat pengembalian modal investasi (Internal Rate of Return/IRR) ekonomis.
"Ya makanya macam-macam alasannya, di investasinya, besarnya investasi, insentif yang dibutuhkan supaya dapatkan IRR yang ekonomis," tutur dia.
Meski begitu, Dwi menegaskan, dalam proses negosiasi SKK Migas juga akan memaksimalkan kepentingan negara. "Kita kan tentu berpikir bagaimana kepentingan negara bisa semaksimal mungkin," ujar dia.
Dwi menuturkan, dalam proses negosiasi investasi, juga dilakukan diskusi mengenai hal lain yang tercantum dalam POD lapangan gas Abadi tersebut, sehingga POD dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya.
"Mudah-mudahan secepatnya. Kita lagi marathon ini. Ya mudah-mudahan secepat mungkin," kata dia.
Cari Pembeli Gas Blok Sakakemang,SKK Migas Tunggu Kajian Repsol
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menunggu hasil pengeboran untuk mencari pembeli gas di Blok Migas Sakakemang, Sumatera Selatan. Blok ini menjadi temuan besar potensi gas baru.
Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Waras Budi Santosa mengatakan, saat ini SKK Migas masih melakukan pertemuan dengan pihak Repsol untuk mendapat hasil pemboran di Blok Sakakemang. Jika sudah ada kepastian maka baru akan dilakukan pencarian pembeli.
"Itu masih pertemuan-pertemuan, nanti kalau mereka sudah ada hasil kajian lagi nambah drill lagi kita siapkan market," kata Waras, di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.
Menurut Waras, gas Blok Migas Sakakemang bisa dialokasikan untuk konsumen yang sudah ada maupun konsumen baru yang lokasinya berdekatan dengan blok tersebut.
"Kami akan tutup untuk yang decline pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan pembeli eksisting, sekaligus untuk ekspansi kalau ada tambahan-tamabahan," tuturnya.
Waras melanjutkan, kedepannya kebutuhan gas akan meningkat, konsumen yang digadang menyerap gas dari blok migas tersebut adalah PupuK Sriwijaya.
"Karena kita banyak juga kebutuhannya, seperti Pusri itu kan prioritas itu bagaimana nanti kelangsungannya," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement