Sambut HUT BUMN, Pindad Gelar Kelas Kreatif BUMN 2019

Pindad menggelar kegiatan Kelas Kreatif BUMN 2019 di Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mar 2019, 19:36 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 19:36 WIB
Abraham Mose
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose saat menjadi narasumber dalam acara Inspirato Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (21/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka menyambut HUT Kementerian BUMN yang ke-21 pada tanggal 13 April 2019 dan peringatan HUT Bersama sejumlah 143 BUMN, Pindad menggelar kegiatan Kelas Kreatif BUMN 2019 di Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Kamis ini.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno beserta Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abaraham Mose.

Abraham Mose menyampaikan Kelas Kreatif BUMN 2019 merupakan komitmen Pindad untuk selalu hadir di tengah masyarakat dan sekaligus upaya BUMN berkontribusi secara nyata untuk masyarakat berupa ilmu dan keahlian yang akan menjadi modal dasar untuk pengembangan diri generasi muda.

"Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 orang peserta merupakan upaya Pindad dalam mendorong generasi muda untuk terus berkreatif dan berinovasi sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0," ujar Abraham, Kamis (21/3/2019).

Gelaran Kelas Kreatif akan didahului dengan Seminar Motivasi yang menghadirkan tokoh inspiratif Jawa Barat Popong Otje Djundjunan, yang diharapkan mampu memberikan inspirasi kaum muda agar tetap semangat untuk terus berkarya.

Kemudian Pelaksanaan Kelas Kreatif BUMN terbagi menjadi empat kelas kreatif yaitu kelas otomotif sebanyak 81 orang, kelas desain grafis 80 orang, kelas barista 81 orang, dan kelas e-commerce 81 orang.

Dengan membawa semangat milenial, Kelas kreatif BUMN merupakan salah satu wujud BUMN Hadir Untuk Negeri dan program BUMN Berbagiyang diharapkan mampu membantu dan mendorong masyarakat agar bisa belajar hal baru, menciptakan peluang usaha baru dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jurus Pindad Genjot Kapasitas Propelan

Abraham Mose
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose saat menjadi narasumber dalam acara Inspirato Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (21/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Propelan atau disebut juga bahan pendorong bubuk mesiu memiliki nilai strategis yang tinggi. Ini karena merupakan bahan untuk meluncurkan munisi dan roket dalam sistem persenjataan.

Saat ini, propelan, seluruhnya masih diimpor dari luar negeri. Pengalaman di masa lalu menunjukkan, kebijakan embargo dari negara barat dalam hal pengadaan propelan, bisa ganggu produksi munisi maupun roket yang dipenuhi selama ini oleh industri pertahanan dalam negeri.

Keadaan paling ekstrim adalah industri pertahanan tidak dapat memenuhi kebutuhan munisi dan roket yang berakibat pada menurunny akemandirian negara dalam alutsista dan mengancam pertahanan serta keamanan negara. 

Upaya-upaya Pemerintah untuk membangun industri propelan di dalam negeri telah dilakukan, di antaranya menuangkan salah satu program prioritas Pemerintah dalam bidang pertahanan.

Sebagai langkah awal, telah dibangun pabrik nitrogliserin. Ini sebagai salah satu bahan strategis yang diperlukan dalam pembuatan propelan. Namun dirasakan masih diperlukan percepatan-percepatan dalam merealisasikannya.

Dalam rangkaian HUT Pindad ke-35, digagas sebuah seminar nasional propelan, bertajuk "Application of Smokeless Powder Propellant in Ammunition and Rocket” pada 8-9 Mei 2018 bertempat di Graha Pindad, Bandung.

Pada hari pertama dibahas terkait kebijakan dan kondisi terkini industri dan penggunaan propelan di Indonesia, dengan pembicara kunci adalah Dr Fajar Harry Sampurno sebagai Deputi Kementerian BUMN.

Dilanjutkan dengan diskusi dengan panelis, diantaranya Asrena Kasad, Dirjen Pothan Kemhan, Kabalitbang Kemhan, Dirtekbang Pindad dan Dirtekbang Dahana. Pada hari ke-dua, dibahas tentang teknologi propelan, baik yang digunakan untuk munisi kaliber kecil, munisi kaliber besar dan roket. Seluruh pembicara hari ke-dua adalah para pemilik teknologi dari Belgia, Australia, Afrika Selatan dan Perancis.

Mulai 2019, Pindad akan meningkatkan kapasitas produksi munisi kaliber kecilnya sebanyak 2 kali dari kapasitas sekarang, hingga 300 juta butir per tahun. Perseroan juga sedang dibangun kemampuan di bidang munisi kaliber besar dan roket.

Dari seminar nasional propelan ini, selain untuk mendukung kebutuhan Pindad terhadap propelan, juga untuk berkontribusi pada negara dalam meningkatkan kapasitas nasional dalam bidang propelan melalui jejaring, mendapatkan ilmu dan berdiskusi bagi para pengguna, pembuat kebijakan, industri, peneliti, dan perguruan tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya