5 Tips Hindari Burnout Ketika Buka Bisnis

Tidak selamanya punya bisnis itu bebas dan indah. Perhatikan hal agar kamu tidak burnout.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Mei 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 05:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan buka bisnis sendiri adalah bisa menjadi bos bagi diri sendiri dan memiliki jam kerja yang fleksibel. Seperti dua mata koin, sisi positif itu juga bisa menjadi negatif.

Yang pertama adalah menjadi bos perlu bekerja ekstra keras memikirkan segala lini usaha, mulai dari produk hingga pegawai, sementara waktu fleksibel bisa jadi bumerang seperti jam kerja menjadi kebablasan.

Dilansir dari Inc, menghadapi segala stres bisnis, para pebisnis pun bisa jatuh ke kondisi burnout yang merupakan akumulasi dari kelelahan fisik maupun mental.

Bila sudah burnout, semangat wirausaha bisa menjadi buyar. Untuk menghindari kondisi itu, berikut 5 tips dari Inc agar mencegah burnout ketika menjalani bisnis.

1. Objektif Menilai Masalah

Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis
Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis. Kredit: Freepik

Sulit untuk menilai apa yang sebetulnya menjadi sumber masalah dalam ketika sedang bekerja non-stop dalam membangun bisnis.

Coba duduk sebentar dan pertanyakan dengan objektif apa yang membuat perjalanan bisnismu menjadi sulit. Apakah karena bekerja terlalu keras pada tugas yang bukan prioritas? Apa butuh lebih banyak outsource? Ada masalah di personal?

Banyak pebisnis yang harus menghadapai kesulitas baik karena ekonomi lesu, ada masalah di hubugan personal, atau ada pesaing baru di pasar. Identifikasi sumber masalah pada bisnis dan tentukan langkah positif yang harus dilakukan.

2. Beri Jarak Kehidupan Kerja dan Personal

Restoran
Ilustrasi restoran (iStockphoto)​

Sayangnya, keseimbangan kerja-kehidupan tidak sepenuhnya nyata baik di dunia korporat atau usaha. Banyak pebisnis yang harus kerja keras bertahun-tahun untuk sukses.

Meski demikian, para pebisnis bisa mengontrol waktu kerja agar bisa fokus ke bisnis sekaligus kehidupan pribadi. Berilah jarak antara keduanya.

Atur jadwal dengan ideal agar bisa mendapatkan waktu yang kamu yakini bisa sepenuhnya membuatmu fokus ke aspek kehidupan selain kerja. Dengan ini, risiko burnout pun bisa berkurang.

3. Balik Kerja Kantoran

Ruang kantor
Ilustrasi ruang kantor (Unsplash)

Gaji stabil, jam kerja stabil, serta mendapat benefit memiliki daya tarik tersendiri. Dan jika kamu mencapai fase di mana bisnismu tidak bekerja, maka tak apa untuk kembali ke kerja kantoran.

Itu bukan berarti kamu pebisnis gagal, toh pengalamanmu sebagai pebisnis bisa menjadi modal besar ketika di masa depan kamu kembali membangun bisnis.

Beristirahatlah sejenak sebagai nahkoda bisnis untuk sementara, dan kembali lagi kelak.

4. Stop Bekerja Sendirian

Bekerja di Kantor
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Kebanyakan kerja sendirian bisa membuat rasa sepi dan burnout. Ini pula yang membuat kerja kantoran dirindukan karena setidaknya memberikan ruang berinteraksi.

Solusi bagi pebisnis adalah mencoba co-working space agar bisa bercengkerama dengan pebisnis dan pegawai lain seperti dari start-up.

5. Jadi Pebisnis Part-Time

Ilustrasi Bisnis Online
Ilustrasi Bisnis Online

Zaman sekarang sudah banyak orang yang menjadi pebisnis part-time lewat bantuan media sosial. Ini merupakan solusi jika belum sepenuhnya yakin dengan bisnis yang dijalankan.

Keuntungannya adalah masih bisa tetap mendapat gaji stabil dari kantor serta menjalankan bisnis sesuai minat. Jadi jangan ragu mengejar passion dan belajar sebagai pebisnis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya