Seluruh PLTD Akan Gunakan 2 Bahan Bakar

Selain menerapkan sistem hybrid, sebagian pembangkit diubah bahan bakarnya yang semula menggunakan Solar menjadi minyak kelap sawit.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Apr 2019, 15:21 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 15:21 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan dalam dua tahun ke depan seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan dua bahan bakar (hybrid).

Jonan mengatakan, saat ini ada PLTD dengan kapasitas 1.800 Mega Watt (MW) yang dioperasikan PT PLN (Persero). Dalam dua tahun ke depan, bahan bakar pembangkit tersebut akan dikolaburasikan (hybrid) menggunakan gas atau Energi Baru Terbarukan (EBT).

"PLN kan mengoperasikan 1.800 MW diesel kecil-kecil. Dua tahun ini bikin hybrid, mungkin pakai PLTG dan PLTS," kata Jonan, di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Selain menerapkan sistem hybrid, sebagian pembangkit diubah bahan bakarnya yang semula menggunakan Solar menjadi minyak kelap sawit.

"Minyak diesel diganti CPO. Jadi pembangkit listrik pakai minyak sawit. Enggak usah diolah," tuturnya.

PLN pun sedang mengalihkan pemakaian bahan bakar keempat ‎pembangkit listrik menjadi menggunakan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Hal ini merupakan upaya mengurangi penggunaan energi fosil pada sektor ketenagalistrikan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pelopor

Mengunjungi PLTA Bengkok, Pembangkit Tertua RI Warisan
Aktivitas pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/10). PLTA Bengkok kini ditetapkan sebagai cagar warisan budaya oleh Pemda Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, empat pembangkit yang menjadi pelopor pengalihan pemakaian bahan bakar ke CPO sedang tahap uji coba.

Pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Batakan 50 Megawatt (MW) di Balikpapan, Kalimantan Timur, PLTD Supa di Pare-Pare dengan kapasitas 62 MW dan PLTD Kanaan di Bontang Kalimantan Timur berkapasitas pembangkit listrik sebesar 10 MW, dan‎ Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)‎ PLTMG Jayapura dengan kapasitas 10 MW di Papua.

Menurut Syovfi, untuk mengalihkan bahan bakar pembangkit listrik tersebut, PLN harus memodifikasi pembang‎kit dan mengubah beberapa komponen.

Namun tak disebutkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk peralihan penggunaan bahan bakar tersebut. "Ada investasi baru, tapi saya lupa angkanya berapa," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya