Pertamina Dapat Menambah Saham di Kilang Bontang

PT Pertamina (Persero) diberikan ‎kesempatan menambah hak partisipasi di kilang Bontang, Kalimantan Timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Apr 2019, 20:50 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 20:50 WIB
20160414- Kilang Pengolahan Minyak Terbesar ke-2 di Indonesia-Kalimantan- Fery Pradolo
Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) diberikan ‎kesempatan menambah hak partisipasi di kilang Bontang, Kalimantan Timur.

Saat ini, mayoritas saham infrastruktur pengolahan minyak tersebut dimiliki Perusahaan asal Oman yaitu Overseas Oil & Gas (OOG).

Legal Adviser OOG Constant, M Ponggawa mengatakan, dalam pembangunan Kilang Bontang, Pertamina memiliki bagian 10 persen dan OOG 90 persen. Pertamina pun diberikan kesempatan untuk menambah porsi tersebut jika berminat.

‎"Dari sisi kami, kami masih terbuka, kami memiliki komitmen bahwa Pertamina selalu diberi kesempatan untuk meningkatkan partisipasi saham mereka‎," kata Ponggawa, di Jakarta, Senin (15/4/2019).

‎Dia menuturkan, pembicaraan dengan Pertamina terkait pembentukan usaha patungan masih berlangsung, ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Penambahan porsi hak partisipasi akan dibahas dalam proses pembentukan perusahaan patungan.

"Kami bekerja di OOG, berdasarkan dari perjanjian kerangka kerja antisipasi pada akhir tahun ini untuk mendirikan perusahaan JV. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk membahasnya. Kami sudah memulai diskusi,‎" ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Proses Pembangunan Masih Studi Kelayakan

(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Kilang LNG Badak di Bontang, Kalimantan Timur

Sementara itu, Chairman Overseas Oil & Gas LLC Oman, Khalfan AL Riyami mengatakan, ‎saat ini proses pembangunan masih dalam studi kelayakan berupa kelayakan secara finansial untuk sumber pendanaan.

Proses studi kelayakan tersebut diperkirakan selesai dalam waktu 5-6 bulan sejak tanda tangan Frame Work Agreement dengan Pertamina.

"Butuh studi kelayakan untuk membuktikan proyek ini bankable atau tidak, tapi sebelum ke Indonesia kami pastikan bankable," tutur Khalfan.

‎Khalfan melanjutkan, setelah itu selesai baru mengerjakan desain rinci atau Front End Enginering Design (FEED)‎. Dia pun menargetkan, proyek kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari tersebut akan selesai pada 2026.

"2026 untuk penyesaian kilang. Tidak mungkin selesai 2022," tandasnya.

 

 


Perusahaan Oman Gandeng Dua Perusahaan Lokal

Kilang Balikpapan
Kilang Minyak Balikpapan (Liputan6.com / Abelda Gunawan)

Perusahaan asal Oman yaitu Overseas Oil & Gas (OOG) menggandeng dua perusahaan, untuk membangun sarana pendukung infrastruktur kilang Bontang, Kalimantan Timur.

Chairman Overseas Oil & Gas LLC Oman, Khalfan AL Riyami mengatakan, dua perusahaan tersebut merupakan perusahaan dalam negeri, yaitu PT Meta EPSI yang bergerak di bidang teknis, pengadaan konstruksi dan PT Sanurhasta Mitra bergerak dalam bidang pengembangan properti.

"Kita setuju untuk memberikan mereka pekerjaan di kita," kata Khalfan, di Jakarta, Senin, 15 April 2019.

Khalfan mengungkapkan, ‎total nilai proyek yang dikerjakan dua perusahaan tersebut adalah USD 3 miliar. Adapun proyek yang dikerjaan adalah pembangunan pipa, pabrikasi, dan konstruksi.

"Ada banyak proyek, pipa, water treatment, konstruksi. Fasilitas pendukung saja proyek-proyeknya," tuturnya.

Khalfan menuturkan, untuk sisi teknologi OOG akan mencari mitra dari Eropa, yang telah berpengalaman dalam pembangunan kilang.

"Sedang diskusi dengan perusahaan asing dan eropa mostly teknologi. Kita punya pengalaman dengan mereka," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya