Liputan6.com, New Haven - Ivy League merupakan kumpulan delapan universitas yang terkenal elite di timur laut Amerika Serikat (AS). Semua universitas itu memiliki standar akademik tinggi dan biayanya pun juga tinggi.
Salah satu anggota Ivy Leage yang tersohor adalah Universitas Yale di New Haven, Connecticut. Yale berdiri pada tahun 1701 dan memiliki lima alumni yang menjadi presiden AS, termasuk Bill Clinton dan dua presiden Bush. Berapa biaya kuliah di universitas yang santer disebut sebagai rival Universitas Harvard itu?
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan CNBC, biaya belajar di Universitas Yale, per tahun mencapai USD 75.925 atau Rp 1 miliar (USD 1 = Rp 14.038). Nominal itu meliputi uang kuliah, ruang tidur, buku, dan biaya aktivitas mahasiswa.
Namun, jumlah itu ternyata tidak pukul rata ke semua mahasiswa.
Universitas memiliki kebijakan need-blind (tak melihat kebutuhan), artinya pihak universitas tak memandang status finansial calon mahasiswa sebelum menerima mereka, tentunya ini kabar baik bagi mahasiswa tidak mampu.
Tak hanya itu, Yale juga dianggap punya program "full-need no-loans" (berkebutuhan tanpa meminjam), artinya mereka menolong peseta didik membayar biaya kuliah tanpa mengharuskan mahasiwa meminjam uang.
"Lebih dari 50 persen murid Yale menerima bantuan berdasarkan kebutuhan dan 64 persen mendapat asistensi finansial dari Yale atau sebuah sumber dari luar," tulis pernyataan universitas.
Pihak Universitas Yale juga memberikan beasiswa bernilai fantastis, yakni hampir mencapai USD 52.800 (Rp 741 juta). Namun, ada temuan bahwa kebanyakan mahasiswa di universitas elite itu merupakan orang kaya. Berikut penjelasannya:Â
Orang Kaya di Universitas Elite
Sejumlah bantuan ekonomi tersebut menjadi sulit diterapkan karena banyaknya orang berlatar ekonomi kelas atas di Yale. The New York Times menyebut peserta didik yang belajar di Universitas Yale berasall dari keluarga berpendapatan median USD 192 ribu (Rp 2,6 miliar).
Hampir 69 persen mahasiswa Yale berasal dari keluarga yang pendapatannya termasuk ke dalam 20 persen tertinggi di AS.
Sementara, 19 persen mahasiswa berasal dari keluarga yang pendapatannya termasuk ke kategori 1 persen yang memiliki pendapatan tertinggi di AS (top 1 persen).
Ini juga terjadi pada Universitas Harvard. Mahasiswanya berasal dari keluarga berpendapatan median USD 168 ribu (Rp 2,3 miliar), 67 persen berasal dari keluarga yang pendapatannya termasuk 20 persen tertinggi di AS, dan 19 persen berasal dari keluarga top 1 persen.
Jumlah mahasiswa kaya yang mendominasi universitas tak hanya terjadi di Yale dan Harvard. Menurut penelitian Raj Chetty, mahasiswa dari keluarga top 1 persen bisa 77 kali lebih mungkin untuk diterima di Ivy League ketimbang mereka yang menghasilkan USD 30 ribu per tahun.
Advertisement