Layani Penukaran Uang Lebaran, BI Gorontalo Siapkan Rp 750 Miliar

Jumlah uang yang siap ditukarkan tersebut meningkat dibandingkan 2018 yang hanya mencapai Rp 600 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2019, 15:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 15:10 WIB
Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Gorontalo - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menyiapkan Rp 750 miliar bagi masyarakat yang ingin menukarkan uangnya dengan pecahan tertentu. Penukaran uang tersebut dilakukan untuk melayani kebutuhan uang kecil masyarakat pada lebaran 2019.

Kepala Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Gorontalo, Gunawan Purbowo mengatakan jumlah uang yang siap ditukarkan itu mengalami peningkatan jika dibanding 2018 lalu yang hanya mencapai Rp 600 miliar.

"Tahun 2018 lalu, Rp 600 miliar itu sebenarnya sudah cukup. Bahkan ada bank yang setelah lebaran yang kembali menyetorkan uang karena tidak terserap dimasyarakat," ungkap dia.

Meski demikian menurut Gunawan, pada tahun ini BI Gorontalo berupaya mengantisipasi dengan tetap menaikkan jumlah uang yang akan ditukarkan. Keputusan itu didasarkan pada pertimbangan adanya perekonomian naik dan kesadaran masyarakat akan keberadaan bank Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan dari Rp 750 miliar yang siap ditukarkan, Rp 180 miliar diantaranya adalah pecahan uang kecil. Uang kecil itu terdiri dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 20.000.

"Uang pecahan kecil segitu, kita perkirakan cukuplah untuk melayani kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Ia menambahkan Bank Indonesia Gorontalo juga telah menyiapkan mobil kas keliling yang akan ditempatkan dilokasi lokasi keramaian agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Namun warga yang hendak menukarkan uang dimobil kas keliling dibatasi dalam jumlah tertentu.

"Jumlahnya kami batasi, masing-masing dapat Rp 3,7 juta. Itu cukup mestinya," ujar Gunawan.

Selain itu, lanjut Gunawan, berbeda dengan tahun lalu penukaran uang pecahan kecil tidak lagi dilakukan secara terpusat pada hari-hari tertentu. Saat ini masyarakat yang memiliki rekening bank bisa langsung menarik uangnya dalam pecehan kecil sesuai keinginan sehingga lebih efisien.

Ia memastikan pecahan uang kecil telah disiapkan bahkan sejumlah bank telah melakukan penarikan ke Bank Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan pecahan uang kecil para nasabahnya.

“Jadi, minta pecahannya berapa yang dibutuhkan, apakah pecahan Rp 20 ribu, Rp 20 ribu hingga Rp 1.000," tandas dia. (Andri Arnold)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BI Siapkan Uang Tunai Rp 217,1 Triliun pada Ramadan dan Lebaran 2019

20161213-Antrean-Uang-Baru-AY1
Beberapa pecahan uang baru yang sudah dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat ditukarkan di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Ramadan dan Idul Fitri 2019 sebesar Rp 217,1 triliun.

Deputi Gubernur, Rosmaya Hadi menyebutkan, angka kebutuhan uang tunai tersebut tumbuh 13,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

"Kenaikan ini dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta," kata dia di kantornya, Jumat (10/5/2019).

Dia menuturkan, kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada 2019 diperkirakan terjadi di seluruh satuan kerja (satker) kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang hanya di tempat resmi. Hal tersebut untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat diimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan dilihat, diraba dan diterawang serta cara merawat rupiah dengan lima Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi)," ujar dia.

BI Sediakan Penukaran Uang Baru di Jalur Mudik, Ini Lokasinya

Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan perbankan membuka titik penukaran uang pada rute mudik. Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, mengatakan salah satu lokasi berada di kawasan jalan tol Trans Jawa.

"Kami juga berada di jalur mudik bekerja sama dengan bank, termasuk beberapa titik rest area di jalan tol Trans Jawa. Karena kami sudah melakukan di 2018," katanya saat konferensi pers di Gedung BI, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).

Selain itu, titik penukaran uang di jalur mudik juga diadakan di beberapa lokasi seperti pelabuhan, terminal, pasar dan alun-alun murah.

"Karena banyak sekali masyarakat yang akan mudik. Ada juga di Pelabuhan Merak, Terminal Giwangan dan Jombang, titik keramaian pasar murah, pasar pagi Tegal, pasar Mayangan, Alun-alun Jember, ini banyak sekali," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun.

Rosmaya menyebutkan, angka tersebut tumbuh 13,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

"Kenaikan ini dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta," kata dia di kantornya, Jumat (10/5).

Dia menyebutkan kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada periode tahun ini diprakirakan terjadi di seluruh satuan kerja (satker) kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun.

Selain itu, dia juga menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang hanya di tempat resmi. Hal tersebut untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat dihimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang serta Cara Merawat Rupiah dengan 5 Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi)," tutupnya.

Hadapi Ramadan, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 54,9 Triliun

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Mandiri Tbk menyiapkan dana tunai sebesar Rp 54,9 triliun atau sekitar Rp 1,9 triliun per hari untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat pada Bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1440 H. Antisipasi tersebut akan diberlakukan selama 28 hari kerja pada 13 Mei – 9 Juni 2019.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, alokasi dana tunai harian tersebut meningkat sekitar 19 persen dari rata-rata kebutuhan harian pada kondisi normal.

“Alokasi dana tunai yang disiapkan tersebut telah memperhitungkan kebutuhan dana masyarakat, terutama nasabah korporasi mengingat masa pembayaran gaji bulan Mei diperkirakan akan berbarengan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) pada sekitar akhir Mei,” ungkap Hery di kantornya, Kamis (9/5/2019).

Dari besaran tersebut, dia melanjutkan, Bank Mandiri mengalokasikan sekitar 82 persen untuk memenuhi ketersediaan dana di mesin-mesin ATM Mandiri, sedangkan 18 persen akan ditempatkan di kantor cabang.

“Untuk mengantisipasi peningkatan transaksi tunai di ATM menjelang libur Idul Fitri, kami akan melakukan pengisian limit maksimal di setiap ATM Mandiri sejak pekan kedua Mei hingga pekan pertama Juni 2019,” imbuh Hery

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya