Menhub: Arus Balik Macet Parah karena Pemudik Menumpuk di 9 Juni

Pemudik atau pengguna transportasi darat yang melintas Tol Trans Jawa sudah disarankan untuk tidak memilih waktu balik pada 9 Juni 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jun 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2019, 13:10 WIB
One Way Arus Balik Tol Kalikangkung
Rekayasa lalu lintas jalur satu arah (one way) diberlakukan di Tol Kalikangkung-Cikarang, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019). Sistem one way arus balik di jalur tersebut diperpanjang hingga pukul 24.00 WIB akibat tingginya volume kendaraan yang menuju Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara mengenai penumpukan kendaraan di ruas Tol Cikampek Palimanan (Cipali) pada arus balik. Sebagian besar kendaraan pemudik terkena macet di ruas tersebut pada Minggu 9 Juni 2019.

Budi mengaku sudah menyarankan pemudik atau pengguna transportasi darat yang melintas Tol Trans Jawa untuk tidak memilih waktu balik pada 9 Juni 2019. Sebab sudah dipastikan akan terjadi penumpukan kendaraan pada tanggal tersebut. 

Pasalnya, waktu arus mudik panjang selama tujuh hari, sementara waktu baliknya singkat hanya 3 hari.

"Sebelumnya saya menyarankan jangan tanggal 9 Juni. Saya menyarankan tanggal 9 pasti bermasalah. Saya sudah bayangkan, bayangin tujuh hari banding tiga hari," kata Budi, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (10/5/2019).

Jika pemudik mau lebih awal kembali ke tempat tujuan maka arus balik lalu lintas akan tercicil sehingga penumpukan kendaraan dapat dihindari. Agar pemudik tertarik kembali lebih awal, Kementerian Perhubungan telah memberikan insentif diskon tarif tol.

"Kalau umpamanya dari tanggal 6 Juni sudah dicicil atau tanggal 7 Juni. Makanya kita minta secara khusus kalau ada kegiatan diskon. Bukan saya saja yang menyampaikan kalau pulang tanggal 9 bersama pasti tidak menampung," tuturnya.

Budi menggambarkan, arus mudik dari Semarang sebanyak 60 persen, jika kendaraan kompak balik ke Jakarta maka akan menumpuk di jalan.

"Satu hal yang perlu dicatat, kalau pulang Semarang tinggal 60 persen kalau Jakarta semua ngumpul tinggal 100 persen di satu hari, yang kita sampaikan jangan hari itu tapi ini pilihan," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cerita Pemudik 15 Jam Terjebak Macet di Tol Trans Jawa Saat Arus Balik

Puncak Arus Balik Tol Cipali
Ratusan ribu kendaraan memadati ruas Tol Cipali. PT LMS pengelola Tol Cipali memprediksi puncak arus balik terjadi kemarin dan hari ini, Minggu (9/6/2019). (Liputan6.com/ Panji Prayitno)

Berbagai upaya pemerintah mengantisipasi arus mudik dan balik Lebaran 2019 telah dilakukan, mulai dari pembangunan Tol Trans Jawa hingga pemberlakuan sistem one way atau satu arah dan contraflow atau lawan arah di jalan bebas hambatan itu.

Meski sedikit mengurangi antrean dan kepadatan kendaraan, namun nyatanya kemacetan lalu lintas di ruas tol tetap tak terhindarkan. Kemacetan tersebut salah satunya dipicu meningkatnya volume kendaraan yang melintas di tol saat arus balik.

Seperti yang dialami Yusmanto, pemudik asal Purwokerto, Jawa Tengah. Ia mengaku beberapa kali terjebak kemacetan panjang selama melakukan perjalanan balik ke Jakarta.

Yuswanto mengaku berangkat dari kampung halamannya menuju Jakarta pada Sabtu 8 Juni 2019 sekitar pukul 18.00 WIB. Begitu masuk tol, Yuswanto langsung disambut kemacetan.

"Sepanjang perjalanan pulang ke Jakarta dari Purwokerto sudah padat merayap, kecepatan kendaraan tidak bisa lebih dari 30 Km/jam," kata Yusman saat ditemui di kawasan Cikampek, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019).

Yusman mengaku menempuh perjalanan lebih dari 15 jam sejak berangkat dari Purwakarta hingga tiba di Kilometer 65 Dawuan, Tol Jakarta-Cikampek pada arus balik Lebaran 2019.

"Sampai di Dawuan, Cikampek sekitar pukul 11.00 WIB, berarti sudah 15 jam sejak jam keberangkatan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya