Liputan6.com, Jakarta - Libur Lebaran usai, masyarakat yang pulang ke kampung halamannya kembali ke ibu kota untuk menjalankan aktivitas. Kondisi ini membuat konsumsi listrik Jakarta kembali naik.
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS mengatakan, PLN telah mengantisipasi kenaikan beban konsumsi listrik, yang sebelumnya mengalami penurunan akibat libur Lebaran pada pekan lalu.
"Naik lagi biasanya satu minggu (setelah Lebaran). Mulai tanggal 11 Juni naik bertahap, konsumsi listrik normal 17 Juni," kata Haryanto, di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Haryanto menuturkan, antisipasi kenaikan konsumsi listrik dilakukan dengan menyiapkan pembangkit yang cepat menghasilkan daya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sehingga kebutuhan listrik yang naik usai libur Lebaran cepat terpenuhi.
"Kita sudah menyiapkan pembangkit yang cepat yang disiapkan, sehingga diperlukan cepat siap itu dipilih," tuturnya.
Pada saat Lebaran, beban puncak listrik Jawa Bali diperkirakan sebesar 17.179 Mega Watt (MW), sementara daya mampu pasok sebesar 27.817 MW. Perkiraan konsumsi tersebut turun 56-60 persen.
Khusus listrik Jakarta, dalam kondisi normal saat siang hari mencapai 5.100 Mega Watt (MW), sedangkan saat Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 5 Juni 2019 2.586 MW.
Penurunan konsumsi listrik tersebut disebabkan oleh berkurangnya aktivitas bisnis dan industri karena libur Lebaran. Saat konsumsi listrik menurun, PLN pun memanfaatkannya untuk perawatan sebagian pembangkit.
"Kita atur untuk pemeliharaan ada gas, ada air, ada PLTU," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Libur Lebaran Gerus Pendapatan PLN
Sebelumnya, PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memperkirakan bahwa pendapatan perusahaan akan anjlok hingga 40 persen pada Lebaran tahun ini. Hal ini terjadi karena penurunan konsumsi listrik saat libur Idul Fitri.
General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan, beban konsumsi listrik Jakarta saat Lebaran mencapai 2.638 Mega Watt (MW). Angka ini turun dari kondisi normal yang tercatat 5.100 MW.
"Beban pada tanggal 5 Juni diperkirakan turun menjadi 2.638 MW. Sedangkan pada 6 Juni diprediksikan 2.708 MW," kata Ikhsan, di Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.
Penurunan konsumsi listrik saat Lebaran tersebut menggerus pendapatan PLN hingga 40 persen. Pada kondisi normal, pendapatan PLN di kisaran Rp 4 triliun per bulan. Dengan penurunan konsumsi listrik tersebut pendapatan PLN diperkirakan turun Rp 1,6 triliun.
"Itu akan menggerus pendapatan sekitar 30 persen hingga 40 persen. Biasanya kami dapat Rp 4 triliun sebulan. Jadi itu akan tergerus,"ujarnya.
Ikhsan mengungkapkan, penurunan konsumsi listrik ini diakibatkan berhentinya kegiatan bisnis dan industri karena pemberlakuan libur Lebaran.
Dalam porsi jumlah pelangan, kategori bisnis dan industri hanya 30 persen, namun dalam porsi konsumsi listrik 2 sektor tersebut memegang porsi 60 persen sampai 70 persen.
"Kalau libur industri dan bisnis, langsung anjlok. kemarin libur dua hari aja sudah anjlok," tuturnya.
PLN Disjaya akan mengejar penurunan penjualan pada periode berikutnya, dengan membuat program penambahan daya, diskon tarif penggunaan listrik diluar beban puncak oleh pelanggan industri, penyambungan pelanggan baru dan penyediaan pasokan listrik untuk pagelaran acara.
"Kita perbanyak marketing pelanggan baru, penambah listrik premium, kita penambahannya 18 ribu pelanggan perbulan, penambahan rata-rata di pinggiran. Proyek proyek kita gunakan power bank, konser-konser, acara-cara seperti PRJ itu saja yang buat nambah, kalau pelanggan baru kecil kecil," tandasnya.
Advertisement
Kegiatan Distribusi
Kegiatan promosi program Gemerlap Lebaran 2019 dilaksanakan oleh seluruh unit distribusi/wilayah PLN.
Salah satunya adalah PLN Wilayah Malulu dan Maluku Utara (MMU) yang menggelar promosi Gemerlap Lebaran 2019 pada kegiatan Ramadhan Ceria 2019 di Ambon dimana rangkaian acaranya adalah gelaran pasar murah dan bazaar untuk masyarakat.
Sementara itu, PLN Wilayah Aceh juga menggelar promosi di sekitar masyarakat rumah tangga dan rumah ibadah di Banda Aceh.
"Saya pikir promo Gemerlap Lebaran 2019 membantu meringankan pelanggan kalau mau tambah daya dengan harga yang lebih terjangkau saat kebutuhan lagi banyak seperti ini. Semoga PLN sering adakan promo-promo seperti ini ke depannya", ujar Rifda (26) salah satu pengunjung acara "Ramadhan Ceria 2019 " di Ambon.
Promo Gemerlap Lebaran 2019 berlangsung mulai 17 Mei 2019 hingga 30 Juni 2019. Untuk mendapatkan kesempatan ini, pelanggan dapat langsung mendaftar ke Contact Center PLN 123 yang dapat diakses melalui ponsel (kode area+123), telepon 123, email pln123@pln.co.id, Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, website www.pln.co.id, dan aplikasi smartphone PLN mobile.