Liputan6.com, Jakarta - Belum mengudara kembali sejak Maret lalu, banyak ahli yang memperkirakan jika Boeing 737 MAX akan mendapatkan izin terbang kembali pada 2020.
Dilansir dari laman Fox4, meskipun menurut Fort Worth Boeing akan terbang pada November, ternyata pihak FAA mengatakan proses grounding akan tetap berlangsung hingga perayaan Natal mendatang.
Ini berarti, pada musim liburan Natal nanti Boeing masih belum juga mendapatkan izin terbangnya dari para penguji.
Advertisement
Baca Juga
Padahal sebelumnya, pihak United Airlines mengatakan Boeing dapat kembali mengudara pada awal November namun sayangnya hal tersebut harus dibatalkan.
Pada pekan lalu, American Airlines mengatakan, "Pembaruan perangkat lunak yang telah dilakukan Boeing, serta pelatihan baru yang dikembangkan akan membuat mereka mendapatkan sertifikasi ulang pada tahun ini,"
Hingga saat ini, Boeing telah mengusulkan dan mulai melakukan perbaikan sistem perangkat lunak kontrol penerbangan. Namun sayang, sistem perangkat lunak ini harus diperbaiki kembali setelah diuji coba oleh simulator.
FAA mengatakan belum mendapatkan jadwal terbaru mengenai perpanjangan proses grounding dari 737 MAX itu sendiri.
Belum diizinkannya Boeing untuk mengudara kembali berarti akan mempengaruhi naiknya harga tiket pesawat. American Airlines memperkirakan pembatalan tiket 737 MAX hingga Agustus ini akan menelan biaya hingga USD 350 juta atau Rp 4,8 triliun (Kurs USD 1 = Rp 13.950).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ketua Tim Pengembang Boeing Max 737 Mundur, Ada Apa?
Setelah dirundung banyak masalah teknis, tim pengembang Boeing 737 Max dilaporkan berubah. Ketua tim pengembang, Eric Lindblad, mengundurkan diri setelah bekerja selama 34 tahun di Boeing.
Dikutip dari Business Insider, Jumat (12//7/2019), pengunduran diri Lindblad diumumkan Kamis siang kemarin. Â
BACA JUGA
Keputusan ini tentu menyebabkan goncangan di tim pengembang Boeing 737 Max dan tim pengembang pesawat New Midsize Airplane alias NMA. Pesawat ini digadang bakal menggantikan pesawat tipe 757 yang dianggap sudah usang.
Berdasarkan profil Linkedinnya, Lindblad mengambil alih program pengembangan 737 Max pada September, saat pesawat ini mendapat begitu banyak pesanan. Namun kabarnya, keputusan pensiun Lindblad ini tidak ada hubungannya dengan krisis yang terjadi di Boeing karena kecelakaan 737 Max.
Advertisement
Berencana Pensiun Tahun 2018
Menurut Boeing, Lindblad sebelumnya berencana pensiun tahun 2018. Namun karena 737 Max mendapat antisipasi yang besar saat itu, dia menunda pengunduran dirinya. Saat itu, Boeing sedang berusaha mencapai target produksi dan pemesanan untuk 737.
Sementara, program pengembangan pesawat 737 dan NMA akan dipimpin oleh Mark Jenks. Hingga saat ini, Boeing masih enggan memberikan komentar.Â