Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus menerapkan kebijakan akomodatif guna menstimulus pertumbuhan ekonomi sekaligus menyesuaikan ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI selaku bank sentral membuka ruang lebar untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya di tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah memberikan forward guidance, kita masih ada ruang untuk kebijakan akomodatif. Baik itu dengan melonggarkan likuiditas ataupun penurunan suku bunga," tuturnya dalam ulang tahun Kemenko Bidang Perekonomian ke-54 di Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Perry melanjutkan, meski pada tahun lalu BI agak sulit menerapkan kebijakan moneter. Tahun ini pihaknya optimistis untuk menjaga stabilitas keuangan dalam negeri.
"Tahun lalu memang agak sulit BI manuver di kebijakan moneter. Tapi kedepan pertumbuhan ekonomi kita akan terus naik. Transformasi ekonomi dengan 3 kunci yaitu optimistis, policy mix, dan sinergi," paparnya.
"Kami sudak buktikan pelonggaran dengan penurunan suku bunga atau pun penurun Giro Wajib Minimum (GWM)," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha Apresiasi BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuannya. Menurutnya, adanya penurunan ini, maka akan berdampak positif bagi pelaku pasar di Indonesia.
"Saya rasa bagus karena ini kan sebetulnya kita berharap dari rapat lalu dua bulan lalu. Tapi tidak apa-apa sekarang responsnya sebetulnya harusnya turun. Untuk memberikan konfiden pada pasar," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga
Hariyadi menilai keputusan BI ini dalam menurunkan suku bunga ini pun tidak lepas dari kondisi global yang saat ini cukup stabil.
"Jadi saya rasa secara makronya juga bagus dan di dalam negeri sendiri semester II biasanya dari segi historical datanya lebih baik. Memang sangat memungkinkan untuk turun," pungkasnya.
Advertisement
BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen
Seperti diketahui sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juli 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan Bank Indonesia BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan menjadi angka 5,75 persen. BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada angka 5 persen dan Lending Facility 6,5 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day repo rate," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (18/7).
Penurunan suku bunga menurutnya dilakukan sejalan dengan kondisi perekonomian global yang melambat.
"Kebijakan ini sejalan dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi ke depan dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas ekonomi Indonesia yang terkendali," ujarnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com