Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Rampung di 2020

Sementara pembangunan jalur kereta api (KA) ke Bandara Internasional Yogyakarta diharapkan dapat diselesaikan pada akhir 2020.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Agu 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 11:45 WIB
Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetan selurh pembangunan ke Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan selesai pada Februari atau Maret 2020. Sementara pembangunan jalur kereta api (KA) ke bandara tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada akhir 2020.

“Progressnya cukup bagus. Kalau saya perkirakan sudah hampir 60–70 persen. Kalau dari apa yang saya lihat kira-kira selesai Februari atau Maret 2020. Kita operasikan setelah itu,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai melakukan kunjungan kerja di Bandara YIA, Kulonprogro, Provinsi DIY, seperti dikutip dari Setkab.go.id, Senin (26/8/2019).

Menurut Menhub, saat ini sudah ada sebanyak 14 kali take off-landing di Bandara Internasional Yogyakarta. Menhub  mengaharapkan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2020, sebanyak 66 flight dengan rute luar Jawa dari Bandara Adisucipto akan dipindah ke Bandara YIA.

“Harapannya kita terus memfluktuasi maskapai untuk memindahkan flight mereka yang ke luar Jawa, seperti ke Sumatera, Kalimantan, dan sebagainya. Kalau pindah semua itu kira-kira ada 66 flight bisa pindah ke YIA. Itu yang menjadi patokan supaya moda transportasi KAnya perlu dimaksimalkan,” tandas Menhub.

Mengenai pembangunan jalur KA ke Bandara YIA, Menhub Budi mengemukakan, pemerintah akan mengintensifkan angkutan kereta api agar aksesibilitas bertambah dan lebih mudah, dengan headway yang lebih pendek sehingga ada suatu kepastian bagi penumpang untuk mencapai Yogya.

Ia meyebutkan, pembangunan jalu KA ke Bandara Internasional Yogyakarta akan difinalkan ke Stasiun Kedundang kira-kira pada akhir 2020.

“Rencana pembangunan jalur KA menuju YIA akan dilakukan pada bulan Oktober 2018. Untuk tahap awal, jalur KA akan dibangun di daerah Stasiun Kedundang dan di sekitar area Bandara YIA,” ungkapnya.

Stasiun Kedundang sendiri merupakan stasiun yang sudah lama tidak beroperasi yang berlokasi di antara Stasiun Tugu dan Stasiun Wojo. Stasiun tersebut nantinya akan menjadi persimpangan antara jalur KA menuju Bandara YIA dan menuju Stasiun Wojo.

“Nanti kita akan membuat jalur kereta api langsung sampai ke Bandara YIA. Stasiun Kedundang ini adalah persimpangannya,” jelas Menhub seraya menambahkan, untuk jalur KA akan dibangun dengan jalur layang (elevated), namun tingginya hanya sebatas 3-6 meter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pangkas Waktu Tempuh Masyarakat

Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pembangunan jalur KA langsung ke Bandara YIA ini akan memangkas waktu yang ditempuh masyarakat untuk menuju YIA. Sehingga diharapkan bandara YIA dapat beroperasi dengan optimal.

“Jadi jika sekarang waktu tempuh dari stasiun tugu ke Bandara YIA dari stasiun Wojo 60 menit, karena harus menggunakan bus feeder menuju Bandara. Nantinya jika jalur KA sudah tersambung dari Bandara YIA sampai Stasiun Kedundang ini, waktu tempuhnya hanya 35 menit dengan headway 15 menit sekali,” urai Menhub.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub meminta frekuensi perjalanan KA dari Yogyakarta menuju Bandara YIA maupun sebaliknya lebih dioptimalkan

“Yang akan datang saya minta di review, tugu sampai YIA saja mondar mandir sehingga frekuensinya lebih banyak. Ditambah dengan kereta-kereta yang eksisting, kereta eksisting satu hari ada 178 kereta,” ucap Menhub Budi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya