Gara-Gara Aksi 22 Mei, Pendapatan Sarinah Turun

PT Sarinah (Persero) catatkan pendapatan Rp 208 miliar di semester I 2019

oleh Athika Rahma diperbarui 27 Agu 2019, 14:15 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 14:15 WIB
Dirut Sarinah paparkan kinerja perusahaan
Dirut Sarinah paparkan kinerja perusahaan (dok: Athika Rahma)

Liputan6.com, Jakarta PT Sarinah (Persero) beberkan kinerja keuangan semester pertama tahun 2019. Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa (Ngurah) menyatakan, Sarinah hanya bisa meraup pendapatan sebesar Rp 208 miliar saja atau sekitar 49 persen dari target sebesar Rp 443 miliar.

Jumlah ini juga lebih kecil dari realisasi pencapaian penjualan di kuartal yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 412 miliar.

"Secara umum, kami mengakui kinerja keuangan semester pertama menurun karena ada beberapa sebab," tuturnya dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Selasa (27/08/2019).

 

Ngurah menjelaskan, alasan penurunan pendapatan ini sebagian besar karena adanya aksi demonstrasi 22 Mei lalu. Aksi yang diwarnai kericuhan hingga sempat membuat logo Sarinah berubah jadi Inah (karena beberapa huruf rusak oleh massa) memaksa toko retail tutup selama 5 hari.

"Padahal, masa-masa itu peak season kami. Menjelang puasa, Lebaran, banyak yang menjadi pakaian dan aksesoris untuk hari raya, tapi kami terpaksa tutup," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tetap Optimistis di Semester 2

Sisa Kericuhan 22 Mei
Seorang pria berdiri di depan gedung Sarinah, Jakarta, pascarusuh polisi dan massa, Kamis (23/5/2019). Kerusuhan di sekitar Bawaslu pada 22 Mei 2019 malam menyisakan kerusakan di berbagai titik, salah satu yang jadi korban adalah logo 'Sarinah' yang ikonik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Ngurah mengakui aksi demonstrasi membuat retail rugi Rp 400 hingga Rp 500 miliar. Namun dirinya berharap di semester ke-2, pendapatan perseroan akan semakin baik seiring dengan inovasi bisnis yang tengah dilakukan, seperti menggenjot bisnis kanvas dan memaksimalkan ekspor.

Adapun rincian kontribusi tiap sumber pendapatan Sarinah antara lain retail sebesar 16 persen, properti 17 persen, perdagangan 8 persen dan Sari Valas (bisnis tukar uang Sarinah) sebesar 59 persen, terbesar bahkan dibanding kontribusi ritel dan perdagangan sendiri.

Sarinah Dorong Pengembangan Ekosistem Bisnis Kreatif

20151015-Gedung Sarinah Terbakar, Dua Orang Jadi Korban-Jakarta
Warga berjalan di depan Gedung Sarinah yang tengah dilalap api, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Lantai 14 gedung itu menjadi sasaran si jago merah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Sarinah (Persero) mendorong ekosistem bisnis kreatif, terutama kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami akan terus merangkul dan bekerja sama dengan para perajin dan pelaku usaha kecil menengah di berbagai daerah di Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah," kata Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dalam perayaan hari lahir yang ke-57 PT Sarinah (Persero), seperti ditulis Sabtu (23/8/2019).

Dia menegaskan, pihaknya mempunyai misi merangkul dan bekerja sama dengan para perajin dan pelaku UMKM di berbagai daerah Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah.

Dengan demikian, tujuan Sarinah untuk membantu perekonomian perajin dan pelaku UMKM serta perekonomian Indonesia pada umumnya dapat tercapai.

"Di hari ulang tahun ini Sarinah memakai tema Sarinah 'Maju, Indonesia Bangga', dengan makna Sarinah yang semakin maju tentunya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada Negara dan selalu hadir untuk membangun Negeri," ungkapnya.

Pada gelaran perayaan HUT ini, Sarinah sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Sarinah dengan PT Pegadaian (Persero). Kerja sama tersebut berkaitan dengan penggunaan berbagai produk Pegadaian oleh karyawan Sarinah.

"Kan Pegadaian punya kayak tabungan emas dan produk lainnya. Itu nantinya digunakan oleh karyawan kita," jelas Gusti.

Diharapkan kerja sama ini turut memperkuat sinergi BUMN dan kemudian berkontribusi pada perekonomian Indonesia. "Adanya kerja sama ini sangat penting untuk mengoptimalkan sistem kerja kedua belah pihak.

Tidak hanya itu, adanya penandatanganan nota kesepahaman ini juga akan menjadi memberikan kontribusi positif pada negara," tandasnya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Pegadaian (Persero), Ninis Kesuma Adriani, menjelaskan Nota Kesepahaman tersebut sebagai pedoman dan langkah awal dalam meningkatkan sistem penjualan dan pemasaran, dengan kompetensi, fasilitas serta pemberian jasa dengan prinsip saling menguntungkan. 

"Dengan penandatanganan kerja sama ini, kami meyakini akan membawa dampak usaha seluruh perseroan yang terlibat akan lebih meningkat," katanya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya