Sarinah Dorong Pengembangan Ekosistem Bisnis Kreatif

Sarinah mempunyai misi merangkul dan bekerjasama dengan para pengrajin dan pelaku UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 19:00 WIB
20151015-Gedung Sarinah Terbakar, Dua Orang Jadi Korban-Jakarta
Warga berjalan di depan Gedung Sarinah yang tengah dilalap api, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Lantai 14 gedung itu menjadi sasaran si jago merah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarinah (Persero) mendorong ekosistem bisnis kreatif, terutama kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami akan terus merangkul dan bekerja sama dengan para pengrajin dan pelaku usaha kecil menengah di berbagai daerah di Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah," kata Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dalam perayaan hari lahir yang ke-57 PT Sarinah (Persero), seperti ditulis Sabtu (23/8/2019).

Dia menegaskan, pihaknya mempunyai misi merangkul dan bekerjasama dengan para pengrajin dan pelaku UMKMdi berbagai daerah Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah.

Dengan demikian tujuan Sarinah untuk membantu perekonomian pengrajin dan pelaku UMKM serta perekonomian Indonesia pada umumnya dapat tercapai.

"Di hari ulang tahun ini Sarinah memakai tema Sarinah 'Maju, Indonesia Bangga', dengan makna Sarinah yang semakin maju tentunya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada Negara dan selalu hadir untuk membangun Negeri," ungkapnya.

Pada gelaran perayaan HUT ini, Sarinah  sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Sarinah dengan PT Pegadaian (Persero). Kerja sama tersebut berkaitan dengan penggunaan berbagai produk Pegadaian oleh karyawan Sarinah.

"Kan Pegadaian punya kayak tabungan emas dan produk lainnya. Itu nantinya digunakan oleh karyawan kita," jelas Gusti.

Diharapkan kerja sama ini turut memperkuat sinergi BUMN dan kemudian berkontribusi pada perekonomian Indonesia. "Adanya kerjasama ini sangat penting untuk mengoptimalkan sistem kerja kedua belah pihak.

Tidak hanya itu, adanya penandatanganan nota kesepahaman ini juga akan menjadi memberikan kontribusi positif pada negara," tandasnya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Pegadaian (Persero), Ninis Kesuma Adriani menjelaskan, bahwa Nota Kesepahaman tersebut sebagai pedoman dan langkah awal dalam meningkatkan sistem penjualan dan pemasaran, dengan kompetensi, fasilitas serta pemberian jasa dengan prinsip saling menguntungkan. 

"Dengan penandatanganan kerja sama ini, kami meyakini akan membawa dampak usaha seluruh perseroan yang terlibat akan lebih meningkat," katanya.   

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gandeng 2 BUMN, Sarinah Bangun Kompleks Bisnis di Jalan Thamrin

(Foto: Liputan6.com/Septian Deny)
PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Wika)Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk kembangkan kompleks komersil.

PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Wika)Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk dalam pengembangan kompleks komersil di atas lahan milik Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Direktur Utama PT Sarinah, GNP Sugiarta Yasa mengatakan, di atas lahan seluas 1,7 hektare (ha) tersebut akan dibangun dua gedung (tower) untuk area bisnis dan komersil, di antaranya terdiri dari mal, gedung perkantoran, area pameran dan pertemuan, area hiburan serta apartemen.

"Di Jalan Thamrin, Wahid Hasyim, Sunda itu kurang lebih 2,8 ha tapi Sarinah yang memiliki lahan 1,7 ha. Yang kita bangun pertama dulu 1,7 ha dulu kita akan bangun untuk menjadi gedung 41 lantai dengan tiga basement. Nanti kita membuat kawasan open jadi smart building juga," ujar dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Dia menjelaskan, nilai investasi dari proyek tersebut mencapai Rp 1,8 triliun. Proyek sebanyak 70 persen pendanaannya berasal dari pinjaman perbankan BUMN dan sisanya dari internal perusahaan.

"Dengan hitungan kasar saja dengan gedung baru aset Sarinah meningkat empat kali lipat. Nilainya (aset saat ini) kurang lebih Rp 400 miliar," kata dia.

Proyek tersebut akan mulai dibangun pada Maret 2019. Untuk tahap pertama ditargetkan selesai 2020.

‎"Insya Allah bulan depan sudah mulai groundbreaking. (Waktu pengerjaan)‎ 16 bulan tahap pertama. Tower baru minimal dua . Dengan yang existing artinya ada tiga tower," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Tumiyana mengatakan, kerja sama antara Sarinah, Wika dan PP tersebut  berbentuk joint venture, dengan Sarinah memiliki porsi 55 persen.

"Kita bertiga, Sarinah sebagai pemilik lahan, jadi majority share holder. Sarinah 55 persen, kita berdua (PP dan Wika) 45 persen," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya