Setiap Hari, Bandung Ekspor 1 Ton Sayuran ke Singapura

Ekspor sayuran membuktikan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Sep 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 13:00 WIB
Sayuran hijau (iStock)
Ilustrasi brokoli dan sayuran (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Produk sayuran dari Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat rupanya telah jadi andalan pasokan ke Singapura. Ini ditandai dengan dua ekspotir yakni PT PAP dan IEA Corporation, yang hampir setiap hari mengirimkan rata-rata 1 ton berbagai jenis sayuran ke Negeri Singa melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, pasar produk pertanian khususnya hortikultura berupa sayuran dan buah-buahan terbuka luas di Singapura.

"Jenis yang kerap dikirim adalah selada air, jamur, buncis, lobak, bit, labu siam, waluh lokal, dan kentang.Tidak hanya sayuran asal Provinsi Jawa Barat, tapi juga asal Kepulauan Riau Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan lainnya," ungkap dia lewat sebuah keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2019).

Guna menjaga agar barang kiriman tetap segar hingga ke negeri tujuan, ia menyatakan, pihaknya memberikan perlakuan khusus untuk produk pertanian yang mudah rusak atau perishable.

"Pemeriksaan di gudang pemilik dan pengawasan oleh petugas karantina di kargo kita siapkan. Ini untuk pastikan sayuran ini sehat dan segar sehingga memiliki daya saing," ujar dia.

Jamil juga menambahkan bahwa pengiriman produk hortikultura ini dapat melalui dua metoda pengiriman, yakni melalui Bandar Udara Soekarna-Hatta atau lewat Pelabuhan Laut Tanjung Priok.

"Penggunaan dua metode pengiriman barang tersebut disesuaikan dengan tingkat ketahanan masing-masing komoditas yang diekspor," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kualitas

Ilustrasi Sayuran
Ilustrasi sayuran (dok. Pixabay.com/congerdesign/Putu Elmira)

Dia mengungkapkan, ekspor sayuran ini semakin membuktikan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas sayuran. Tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun sanggup mengisi pasar luar negeri.

"Ekspor ini kita jaga, kita tingkatkan 3K-nya, kualitas, kuantitas dan kontuinitasnya. Ini membuktikan produk pertanian Indonesia makin diakui dan diterima di luar negeri," tegas dia.

Adapun pada Jumat (6/9/2019) kemarin, Barantan juga melepas ekspor beberapa produk pertanian lainnya yakni buah mangga sebanyak 1,6 ton tujuan Singapura dan Oman, berbagai bibit tanaman hias sebanyak 141,3 ribu batang ke Belanda.

Juga komoditas asal hewan berupa Sarang Burung Walet (SBW) sebanyak 51,5 kg, telur Hatching Eggs (HE ) sejumlah 60,5 ribu butir, serta ular jali sebanyak 1.000 ekor. Total nilai ekspor produk pertanian kali ini mencapai Rp 2,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya