Menteri Susi Lepas Ekspor Perdana Gurita asal Natuna ke Jepang

Gurita yang akan diekspor ke Jepang senilai Rp 1,1 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2019, 13:28 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2019, 13:28 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, memimpin acara pelepasan Ekspor Raya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (19/7/2019).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, memimpin acara pelepasan Ekspor Raya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (19/7/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melepas ekspor perdana Gurita ke Jepang melalui Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Komoditas ekspor sebanyak 15 ribu kilogram gurita ini merupakan milik Perum Perikanan Indonesia.

"Ini yang di dalam kontainer adalah gurita yang akan diekspor ke Jepang senilai Rp 1,1 miliar. Rencananya Perindo akan ekspor kurang lebih 5 kontainer per bulan," kata Menteri Susi seperti ditulis Selasa (8/10).

Meski ini merupakan ekspor perdana di SKPT yang baru saja dioperasionalkan, Menteri Susi mengaku masih ada beberapa pekerjaan besar ke depannya. Sebab, dia menyayangkan ekspor dilakukan di Natuna harus kembali melalui ke Jakarta, kemudian baru bisa ke negara asal tujuan.

"Sayangnya ekspor ini masih lewat Jakarta. Jadi ikan dari atas ter depan turun ke bawah naik lagi ke atas. Harusnya kalau dari natuna ke Jepang akan lebih cepat. Tapi untuk sekarang ini karena itu satu satunya logistik strategis transportasi rutenya seperti itu kita kirim ke Jakarta untuk nanti di Prelabuhan Priok masuk kapal ke Jepang," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Susi juga mendorong Kementerian Perhubungan untuk mengembangkan fasilitas pendukung lain di SKPT Natuna. Salah satunya yakni dengan mengembangkan pelabuhan yang ada di Selat Lampa ini. Sehingga diharapkan kehadiran pelabuhan besar di sini, masyarakat bisa melakukan ekspor langsung dari Selat Lampa.

"Operasional ini sebetulnya sudah hampir satu tahun ada. Kita bisa ekspor dari sini satu kontainer berangkat. Saya akan kejar Kementerian Perhubungan agar bisa bangun pelabuhan besar agar dari Natuna bisa keluar," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia Ekspor 15 Ribu Kg Gurita ke Jepang

Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)
Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)

Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) melakukan pelepasan ekspor gurita ke Jepang, dari Natuna.

Komoditas ekspor sebanyak 15 ribu kg gurita (Callistoctopus Ornatus) merupakan bahan baku dari perairan Natuna dan sekitarnya, dilakukan dari Unit Pengolahan Ikan (UPI) Selat Lampa, Natuna yang dikelola Perum Perindo.

UPI itu sendiri merupakan bagian dari program Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) yang membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Natuna. Oleh KKP, UPI tersebut diserahkan ke Pemkab Natuna. Lalu, Pemkab Natuna menggandeng Perum Perindo untuk mengelola UPI tersebut.

“Ekspor ini tindaklanjut realisasi signing dengan perusahaan Jepang Nomura Trading Co.,LTD dari partisipasi kami di pameran Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) Agustus 2019 lalu di Jepang,” kata Farida Mokodompit selaku Plt Direktur Utama Perum Perindo di Natuna, Senin (7/10/19).

Produk Perikanan Indonesia jenis gurita juga diminati pasar Internasional seperti Jepang. Farida menegaskan, bahan baku yang Perum Perindo ekspor merupakan serapan 100 persen dari Nelayan Indonesia.

Bakal Terus Meningkat

Ilustrasi gurita (Pixabay)
Ilustrasi gurita (Pixabay)

Direktur Keuangan Perum Perindo Arief Goentoro menambahkan ekspor ini hasil kerjasama antara KKP, Pemkab Natuna dan Perum Perindo, diprediksi permintaan ekspornya kian meningkat mengikuti musim puncak mulai Oktober hingga akhir tahun bahkan sampai dengan Januari 2020.

“Estimasi ekspor diperkirakan hingga 2-4 kontainer perbulannya, dengan komoditas sebanyak 15 ribu kg untuk satu kontainer dan prediksi nilai revenue yang dicapai hingga kisaran Rp 1 miliar per kontainer atau 72 ribu per kg tiap satuan gurita," kata Arief.

Ekspor tersebut, lanjut dia, tercatat memang sebagai ekspor perdana sejak pembangunan SKPT Natuna. Namun sebenarnya, sejak tahun 2017 secara rutin produk olahan dari UPI Natuna diekspor ke Singapura, melalui Tanjung Pinang.

"Selain gurita, produk dari Natuna untuk ekspor adalah ikan-ikan dasar seperti kakap, kerapu, angoli dan kurisi,” tambahnya.

Perum Perindo terus meningkatkan ekspor perikanan Indonesia ke mancanegara. Selain dukungan terhadap para Nelayan Indonesia, kegiatan ekspor ini juga bagian dari upaya Perum Perindo sebagai penyumbang devisa sektor perikanan.

Sebelumnya, Perum Perindo telah mengekspor ikan ke beberapa negara diantaranya Amerika Serikat, China, Negara–Negara Eropa, Thailand, Vietnam dan negara lainnya dengan beragam jenis ikan hasil dari tangkapan Nelayan Indonesia yang merupakan mitra dari Perum Perindo. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya