Kembangkan Industri Penerbangan, INACA Ajak BUMN Kolaborasi

Kerjasama dengan BUMN dimaksudkan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi di industri aviasi saat ini.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Okt 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 20:30 WIB
Operator Helikopter Indonesia Siap Jajaki Pasar Asia Tenggara
CEO Whitesky Aviation Denon B Prawiraatmadja menjelaskan kepada pengunjung disela 4th Civil Helicopter Southeast Asia Summit di Bangkok Kamis (26/9/2019). Whitesky Aviation melalui Helicity, sedang menjajaki ekspansi pasar helikopter di kawasan Asia Tenggara. (Liputan6.com/HO/Alwi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon B Prawiraatmadja mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor penerbangan untuk dapat berkolaborasi mengembangkan industri aviasi di Indonesia.

CEO PT Whitesky Aviation yang baru saja terpilih sebagai ketua baru ini mengatakan, hal ini sejalan dengan visi Kementerian BUMN yang berharap kehadiran perusahaan milik negara ke depannya bukan hadir sebagai kompetitor bagi private sektor, tapi juga sebagai mitra dan simulator terhadap perkembangan industri.

"Jadi atas itu, sebagai dari program kerja asosiasi ke depan adalah, kami akan mencoba untuk berkolaborasi dengan para pemangku kebijakan dan stakeholders yang terlibat dalam industri aviasi ini," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Dia menyebutkan, pihak pemangku kepentingan terkait itu antara lain seperti AirNav Indonesia hingga PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia bahan bakar penerbangan atau avtur. Kerjasama ini dimaksudkan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi di industri aviasi saat ini.

 

Denon pun menyatakan, tantangan bisnis di tahun-tahun belakangan ini pada sektor penerbangan begitu besar sehingga menambah beban perusahaan yang bergerak di dalamnya.

Namun, ia meyakini, atas kebersamaan para operator yang diwadahi dalam INACA ini dapat mencarikan jalan keluar atau solusi bagi para BUMN yang terkait dalam mensukseskan transportasi udara.

"Mungkin dari beberapa negara luar sudah mengamati bahwa Asia Tenggara ini merupakan satu buah aspek bisnis bagi industri aviasi. Terlebih Indonesia sebagai negara kepulauan, tentu kita harus bisa mempunya competitive value dalam mensukseskan transportasi udara," tuturnya.

Oleh karenanya, Denon berpikir bahwa di sinilah peran serta asosiasi guna menjadi jembatan untuk mempunyai ruang berinteraksi kepada beberapa pihak terkait, seperti para pemangku kebijakan, stakeholder terkait, hingga BUMN.

"Sehingga harapan kami ke depan dapat membantu para anggota asosiasi, khususnya menggairahkan industri aviasi, terlebih dalam kaitan mensukseskan local player yang berada di Indonesia," tukas Denon.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lion Air Dukung INACA Lapor Aturan Tiket Pesawat ke Ombudsman

Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) melaporkan dugaan maladministrasi untuk regulasi tarif tiket pesawat kepada Ombudsman RI. Bersamaan dengan adanya laporan tersebut, Ombudsman menilai pemerintah terlalu ikut campur dalam mengatur harga tiket.

Pendiri Lion Group, Rusdi Kirana menyatakan setuju dengan adanya laporan harga tiket pesawat tersebut. Sebab laporan tersebut masih berada dalam koridor yang diperbolehkan.

Soal Penurunan Harga Tiket Pesawat, Lion Air Tunduk Aturan PemerintahCitilink dan Lion Air Jual Tiket Murah, Cek Harinya  

"Ya setuju saja, kan negara demokrasi," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/7).

Kendati demikian dia menegaskan pihaknya secara pribadi tidak melaporkan pemerintah pada Ombudsman. Posisi mereka hanya sebagai anggota.

"Bukan Lion ikut laporan (tiket pesawat), tapi Lion adalah anggota Inaca," ujarnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya