Realisasi Investasi Jalan Tol Masih 28 Persen dari Target

Realisasi investasi ruas jalan tol yang dikembangkan bersama swasta lewat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) baru mencapai 28 persen.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Nov 2019, 15:45 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 15:45 WIB
PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) terus mengejar pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) agar selesai tepat waktu pada Juli 2020.
PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) terus mengejar pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) agar selesai tepat waktu pada Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto menyatakan, realisasi investasi ruas jalan tol yang dikembangkan bersama swasta lewat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) baru mencapai 28 persen dari total target.

Periode 2015-2019, investasi jalan tol hanya mencapai angka Rp 142 triliun dari total target Rp 500 triliun.

"Realisasi PPP di PUPR 5 tahun ke belakang masih rendah, hanya 28 persen dari total target," ujar Eko di Jakarta, Rabu (06/11/2019).

Hal yang sama juga terjadi di proyek sistem pengadaan air minum (SPAM) yang realisasinya hanya 19 persen saja dari target, atau sekitar Rp 3,8 triliun dari Rp 20,5 triliun.

"Kami terus mendorong adanya peran swasta lewat state guarantee model, bond issuance, pemerintah beri garansi dan dukungan," ujar Eko.

Pembiayaan swasta jadi fokus penting dan membutuhkan partisipasi yang besar karena pembangunan infrastruktur negara tidak hanya bisa mengandalkan APBN saja.

Hal ini juga sempat disinggung dalam pidato Jokowi ketika membuka pameran konstruksi dan infrastruktur di Jakarta International Expo. Dirinya meminta agar swasta terus diberikan ruang agar bisa ikut membiayai pembangunan nasional.

"Swasta banyak yang mengeluh ke saya karena proyek diambil BUMN (sebagian besar). Saya harap 5 tahun ke depan peran swasta bisa lebih besar lagi. Dengan semangat kolaboratif saya yakin (mampu)," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Di KTT ASEAN, Jokowi Bahas Kebutuhan Infrastruktur Penghubung ASEAN

Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Thailand untuk menghadiri rangkaian acara KTT ke-35 ASEAN di Bangkok. Salah satu isu yang akan dibahas ialah ajakan bagi negara anggota ASEAN untuk membangun infrastruktur yang berkaitan dengan konsep konektivitas dan Indo-Pasifik.

Dikutip dari Antara, Sabtu (2/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan terbatas bertolak menuju Thailand dalam rangka kunjungan kerja pada Sabtu.

Dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekira pukul 09.40 WIB.

Di Bangkok, Thailand, Presiden diagendakan menghadiri rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN dan KTT terkait lainnya yang digelar pada 2 hingga 4 November 2019.

KTT ke-35 ASEAN yang mengusung tema "Advancing Partnership for Sustainability" hendak memastikan kemitraan negara anggota ASEAN dan negara lainnya bagi keberlanjutan kemajuan di kawasan.

 

Ajak Anggota ASEAN

Jokowi Perkenalkan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin bersiap memperkenalkan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). 12 Wakil Menteri datang dari berbagai macam latar belakang dengan harapan dapat membantu kerja para menteri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kepala Negara menjelaskan dalam KTT ke-35 ASEAN nanti, Indonesia akan mengajak seluruh anggota ASEAN untuk bersama membangun infrastruktur yang berkaitan dengan konsep Indo-Pasifik sehingga memberikan dampak ekonomi yang baik kepada negara anggota ASEAN.

"Kita harapkan dengan konektivitas yang baik (berkat infrastruktur), daya saing dari produk-produk yang diproduksi negara-negara ASEAN menjadi lebih kompetitif," ujarnya di Istana Merdeka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya