Liputan6.com, Jakarta - Perum Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 231,5 triliun di tahun 2020. Volume tersebut terdiri dari penjaminan KUR Rp 95 triliun dan non Kur Rp 136,5 triliun.
Direktur Keuangan Perum Jamkrindo I Rusdonobanu mengatakan berbagai hal akan mendorong pencapaian target tersebut, mulai dari kenaikan plafon penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp 190 triliun pada 2020, masih masifnya pembangunan infrastruktur dan peluang adanya sinergi BUMN.
Advertisement
"Kami optimis bisa mencapai target," ujarnya dia dalam keterangannya, Senin (2/12/2019).
Baca Juga
Dari segi laba, ia mengatakan Perum Jamkrindo optimis bisa meraih Laba sebesar Rp 751 miliar. Bisnis Jamkrindo, menurut dia akan lebih banyak dikontribusi dari produk Non KUR. "Sebanyak 30 persen KUR dan sisanya Non KUR," ungkap dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukung Kemajuan UMKM
Sementara itu, Direktur MSDM Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo Sulis Usdoko menambahkan, sebagai Perusahaan yang berfokus kepada UMKM Perum jamkrindo senantiasa mendukung kemajuan UMKM.
Upaya ayng dilakukan perusahaan dengan melakukan peningkatan aksesibilitas finansial UMKM melalui penyediaan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.
"Selain itu guna mengakselarasi percepatan peningkatan kapabilitas dan kualitas UMKM nasional Perum Jamkrindo juga berusaha menciptakan ekosistem bagi UMKM," tambah Sulis.
Advertisement
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Terbaru, Perum Jamkrindo menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi tentang peningkatan perekonomian masyarakat berbasis kampanye anti sampah plastik di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark.
Melalui serangkaian kegiatan yang dimulai dari peningkatan kesadaran masyarakat mengenai perlunya menangani sampah plastik, perekonomian masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bisa meningkat.
Sebagai daerah yang memiliki potensi ekonomi pariwisata, Perum Jamkrindo menyadari bahwa permasalahan sampah di kawasan sekitar Ciletuh memiliki urgensi untuk dibenahi, agar wisatawan bisa datang.
"Awalnya kami masuk dengan kampanye bebas sampah, namun pada ujungnya kami akan melakukan pemberdayaan bagi UMKM dan masyarakat di Ciletuh. " ujarnya.