PLTU Batu Bara Terbesar di Indonesia Beroperasi

PLTU yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten ini merupakan PLTU Batu bara pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler USC.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Des 2019, 17:57 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 17:57 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 Unit 1 yang merupakan pembangkit berbasis batu bara terbesar di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 2 X 1.000 MW resmi beroperasi.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, PLTU yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten ini merupakan PLTU Batu bara pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC).

"Teknologi USC diproyeksikan mampu meningkatkan efisiensi pembangkit 15 persen lebih tinggi dibandingkan non-USC sehingga menurunkan biaya bahan bakar per kWh. Ini sekaligus sebagai mitigasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca," ungkap Agung dikutip dari Antara, Senin (16/12/2019).

Kelebihan lain dari PLTU Jawa 7, sambung Agung, pengoperasian menggunakan SWFGD (Sea Water Fuel Gas Desulfurization). Sistem ini dinilai ramah lingkungan karena penyaluran batu bara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 kilo meter sehingga tidak ada batubara yang tercecer hingga coal yard.

Proyek ini memakai bahan bakar batu bara Low Rank yang memiliki nilai kalor 4000 hingga 4600 kCal/kg. Nantinya, pengoperasian PLTU Jawa 7 akan membutuhkan pasokan batubara sebanyak 7 ton per tahun dengan beroperasinya dua unit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menopang Beban Puncak

Peresmian operasi perdana terminal batubara PLTU Jawa 7 oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S.
Peresmian operasi perdana terminal batubara PLTU Jawa 7 oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan daya pembangkit PLTU Jawa 7 akan disalurkan untuk memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja 500 kV menuju interkoneksi Jawa-Bali.

"Ini bisa menopang beban puncak sistem Jawa-Bali yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini sekitar 28.000 Mega Watt, meningkat dari tahun sebelumnya 27.000 MW," jelas Agung.

Pemerintah sendiri terus mendorong tambahan pembangkit listrik guna mempercepat program 35.000 MW. "Kami targetkan unit 2 dengan kapasitas sama (PLTU Jawa 7) beroperasi pada tahun 2020 nanti sehingga bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif," tutup Agung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya