Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkenalkan pertanian yang “Maju, Mandiri, Modern di Indonesia”. Dengan Kostratani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di perkuat dengan teknologi 4.0. Sehingga koordinasi dari pendataan hingga peningkatkan daya saing petani dilakukan melalui cloud meeting.
Pada Rabu (15/1) pagi, Kabadan BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi menyapa para penyuluh, petani hingga bupati di Sukabumi langsung melalui Agricultural War Room (AWR) yang terhubung dengan lebih dari 400 Kostratani di kecamatan, 100 kostrada di kabupaten, dan 34 kostrawil di seluruh provinsi Indonesia. Dan di tahun 2020 AWR menjaring total 5.646 Kostratani.
Baca Juga
“Sukabumi sangat potensial untuk agrowisata, kita bisa bangun bersama agrowisata andalan dari Sukabumi," ujar Prof. Dedi. Dukungan lain juga diberikan pemerintah melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Advertisement
"Kita sediakan KUR dengan bunga rendah 6% tanpa anggunan untuk pinjaman dibawah 50 juta, dan kita support hingga mampu ekspor dengan berkualitas secara berkelanjutan," tambahnya.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyambut baik pembangunan agrowisata. Disebutkan oleh Marwan, bahwa setiap September ada festival bunga dengan KUR dapat mendorong usaha petani untuk terus berbudi daya dengan baik bahkan membuka peluang untuk ekspor.
Teknologi komunikasi merubah wajah pertanian Indonesia, membuka tidak hanya kesempatan tapi juga imajinasi bagi petani untuk berinovasi menjadi pengusaha pertanian milenial.
(*)