AS-China Capai Kesepakatan, Rupiah Menguat Tipis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.634 per dolar AS hingga 13.661 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jan 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 11:20 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat tipis pada perdagangan Jumat ini. Investor mulai mengoleksi aset berisiko.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/1/2020), rupiah dibuka di angka 13.634 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.643 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.634 per dolar AS hingga 13.661 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,49 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 13.648 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.658 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat masih terbawa sentimen positif damai AS-China.

"Sentimen positif dari penandatanganan kesepakatan AS China masih mendukung penguatan aset berisiko," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Ariston menuturkan kesepakatan tersebut memperbaiki hubungan dagang AS-China yang bisa membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global.

"Nilai tukar rupiah bisa terbantu menguat terhadap dolar AS hari ini," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Data Ekonomi China

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, pasar juga tengah menanti rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China.

Menurutnya, apabila data PDB tersebut sesuai atau lebih bagus dari prediksi, bisa mendukung penguatan rupiah lagi.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran 13.600 per dolar AS hingga 13.700 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya