Mendag: Jangan Panik, Stok Bahan Pokok Aman sampai Lebaran

Mendag mengimbau agar masyarakat tetap tenang, sebab pasokan bahan pokok akan tetap aman tersedia sampai Lebaran Idul Fitri pada Mei 2020 mendatang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Mar 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 15:10 WIB
Warga Borong Sembako di Supermarket
Kondisi rak beras yang kosong usai diborong pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (2/3/2020). Warga berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok hingga masker dan hand sanitizer setelah dua warga Depok positif terinfeksi virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyoroti kasus panic buying yang terjadi di tengah masyarakat usai virus Corona masuk ke Indonesia. Dia menyarankan agar masyarakat tenang saja, sebab pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pokok di pasaran.

"Saya akan umumkan bahwa pemerintah akan menjamin ketersediaan pasokan barang, bahan pokok dan industri pasar pascamasuknya virus Corona," ujar dia saat sesi konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan bahwa virus Corona telah menimpa dua warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisli di Depok. Sejak berita itu tersebar, masyarakat langsung ramai berbondong-bondong memborong bahan pokok yang dijual di supermarket.

Namun begitu, Agus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, sebab pasokan bahan pokok akan tetap aman tersedia sampai Lebaran Idul Fitri pada Mei 2020 mendatang.

"Saat ini kami memantau terus, masyarakat panik membeli kebutuhan barang yang berlebihan di pusat perbelanjaan. Stok cukup sampai Lebaran Mei," ucap Agus.

Menurut dia, kasus [panic buying](4192206 "") jika dibiarkan berlanjut bisa berakibat pada ketidakstabilan harga jual bahan pokok di pasaran.

"Jadi masyarakat diminta berjati-hati berbelanja. Silakan belanja sesuai dengan kebutuhannya. Jadi pemerintah akan memastikan pasokan barang memenuhi," kata dia.

"Jika panic buying ditakutkan terjadi ketidakseimbangan harga. Informasi terkait harga bahan pokok juga jangan dibuat hoax, sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih. Kita jangan panik berlebih," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2 WNI Positif Corona, Menko PMK: Jangan Panik dan Belanja Berlebihan

Warga Borong Sembako di Supermarket
Pengunjung membeli sabun pencuci tangan sebagai alternatif akibat habisnya hand sanitizer di sebuah pusat perbelanjaan di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (2/3/2020). Warga berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok setelah dua warga Depok positif terinfeksi virus corona.(merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, beberapa pusat perbelanjaan dipenuhi warga usai Presiden Jokowi mengumumkan ada dua WNI positif terserang virus corona atau COVID-19. Mereka diduga memborong kebutuhan pokok hingga masker.

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta masyarakat agar tenang dan jangan berberlanja berlebihan, mulai dari bahan pokok hingga masker.

"Enggak perlu. Saya minta masyarakat tenang, enggak ada ini enggak ada ini. Jangan dipergawat ini, semuanya supaya berjalan seperti biasa. Termasuk belanja jangan berlebih-lebihan," kata Muhadjir di Kantor Staf Presiden usai rapat bersama para Menteri, Senin (2/3/2020).

Dia menjelaskan, masyarakat tidak perlu memborong barang pokok serta tidak panik. Menurut dia, dalam kondisi seperti ini harus diperlukan ketenangan serta berhati-hati.

"Saya kira enggak diperlukan. Jangan gampang panik lah, dalam kondisi seperti ini diperlukan ketanangan, hati-hatian dan juga tidak grasak-grusuk," ungkap Muhadjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya