Jokowi Sebut Virus Corona Hambat Investasi ke Indonesia

Presiden Jokowi mengatakan wabah virus corona sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Mar 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 12:30 WIB
Presiden Jokowi Hadiri Sidang Laporan Tahunan MA 2019
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Sidang Pleno Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Sidang pleno ini merupakan penyampaian laporan tahunan MA tahun 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan wabah virus corona sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Bukan hanya produksi barang saja yang rusak, investasi pun menjadi terhambat.

"Situasi sangat berbeda karena corona ini sangat berbeda. Sekali lagi saya ingatkan karena corona ini, demand rusak, supply rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi," ujar Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Investasi yang mau masuk, sudah mau masuk karena da corona ngerem. Hati-hati," sambungnya.

Selain itu, Jokowi menyebut permintaan atas konsumsi barang pun menjadi terdampak. Sehingga, dia pun meminta agar segala prosedur yang menyulitkan dipermudah dan disederhanakan.

"Jangan sampai ada sekali lagi, ada prosedur-prosedur yang menyulitkan pada posisi sekarang ini semua negara dalam posisi kesulitan," tutur Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Impor dari China

Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi mengatakan bahwa selama ini banyak pabrik yang mengimpor bahan baku produksinya dari China. Misalnya, bahan kompenen elektronik dari China jumlahnya mencapai 10 Miliar USD.

"Hanya barang itu aja. Itu sudah 50 persen impor Indonesia ada di disitu. Di sananya terganggu supply-nya. Ya artinya di sini pun kalau kita engga memberikan kelonggaran juga terganggu," jelas dia.

"Kalau terganggu artinya nanti harganya pasti naik. Kalau harganya naik pasti nanti larinya inflasi akan naik," imbuh Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya