Liputan6.com, Jakarta - Trade Mall (TM) yang merupakan unit usaha PT Agung Podomoro Land (APLN) terus melakukan kolaborasi dengan kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satunya yakni TM Thamri City di Jakarta Pusat.
General Manager Marketing TM Thamrin City, Dharmawaty menjelaskan selama 2020 ini pihaknya menggandeg para UKM dengan menggelar berbagai event kuliner.
“Seperti Minang Food Fest juga acara kuliner lain seperti Festival Masakan Nusantara, Betawi, dan masakan Jawa yang akan diselenggarakan tahun ini,” tegasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Advertisement
Inspirasi Food Fest Minang Kabau ini, kata dia, berasal dari banyaknya UKM sektor perdagangan dan pembeli yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Juga
“Sehingga kami berharap para pedagang maupun keluarga dari komunitas Minangkabau yang belum pernah ke TM Thamrin City, tertarik datang,” jelasnya.
Menurut Dharmawaty, kemeriahan acara Food Fest Minangkabau memberikan dampak yang positif untuk para pedagang tidak hanya pada kalangan yang berasal dari daerah Sumatera Barat, tetapi juga pada pedagang-pedagang yang berasal dari daerah lain yang berada di TM Thamrin City. Ide yang digagas oleh TM Thamrin City ini mendapatkan dukungan dari para UKM.
Pelaku UKM yang bergerak di perdagangan batik Rusdi mengatakan, menggairahkan suasana berbelanja di TM Thamrin City, apalagi acara-acaranya melibatkan para pedagang.
Pemilik gerai Batik Expose di TM Thamrin City itu mengaku, ada peningkatan penjualan saat digelar kegiatan di kawasan itu.
“Tentunya akan memberikan nuansa baru dalam berbelanja,” ucap Rusdi.
Sebagai informasi, APLN sendiri memiliki 8 Trade Mall sebagai pusat ritel diantaranya TM Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, TM Thamrin City, TM Plaza Kenari Mas, TM Blok B Tanah Abang, TM Seasons City Latumeten, TM Mangga Dua Square, dan TM Plaza Balikpapan, dan TM Blok M Plaza.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Teten Ingin Nilai Tambah Produk UMKM Papua Ditingkatkan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Forum High Level Meeting on Green Investment for Papua and West Papua, yang bertujuan untuk mempersiapkan UMKM di Papua untuk masuk dalam skema green investment.
Acara itu dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Sorong, Papua, Kamis (27/02/2020).
Dalam acara tersebut hadir juga Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
"Kami ingin partner untuk menggarap kekayaan alam Papua, sehingga menjadi komoditi ekspor yang sangat berharga," kata Menteri Teten.
Karena memang investasi hijau merupakan konsep investasi ramah lingkungan yang tengah dioptimalkan oleh pemerintah Indonesia.
Ia pun mengatakan produk UMKM berbasis kekayaan alam merupakan komoditas yang harus memiliki nilai tambah, seperti produk perikanan, tuna, kerapu, produk pertanian mulai dari kopi, kakao, vanilla, pala dan buah-buahan.
Lanjutnya, menteri Teten menegaskan kekayaan alam jika mendapat nilai tambah, akan menjadi produk bernilai tinggi. Ia mencontohkan garam pohon dari Papua setelah mendapat inovasi dijual dengan harga Rp500 ribu per kilogram.
Advertisement