BI Tak Akan Biarkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2,3 Persen

Nilai tukar rupiah yang terus merosot selama wabah virus corona (Covid-19)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Apr 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 12:45 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) sekarang ini pihak bank sentral tetap bisa menjaga angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dibawah 2,3 persen.

"Kita dengan berbagai policy yang Insya Allah dilakukan baik, pertumbuhan ekonomi kita upayakan tak akan lebih rendah dari 2,3 persen," ujar dia saat sesi teleconference, Kamis (2/4/2020).

Perry melanjutkan, pihak bank sentral memandang nilai tukar rupiah saat ini levelnya memadai. Dia pun memastikan Bank Indonesia akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

"Dengan itu, kami punya keyakinan nilai tukar rupiah tidak hanya bergerak stabil, bahkan cenderung menguat sampai Rp 15 ribu sampai akhir tahun ini. Bahkan cenderung masih undervalue," kata orang nomor satu di Bank Indonesia tersebut.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Tak Ingin Pertumbuhan Ekonomi Merosot

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Bank Indonesia bersama pemerintah juga terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi mencapai batas mininal 2,3 persen.

Proyeksi tersebut dianggapnya dapat tercapai berkat langkah stimulus fiskal yang telah diputuskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) kemarin.

"Dalam rapat dewan gubernur bulanan 19 Maret, dalam skenario moderat itu (pertumbuhan ekonomi) 2,4 persen. Semoga dengan usaha ini dan doa ikhtiar kita kepada Allah, pertumbuhan ekonomi bisa minimal 2,3 persen," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya