IMF: Penanganan Virus Corona Covid-19 Butuh Kebijakan Darurat Militer

IMF memperkirakan pandemi ini akan bertahan setidaknya satu hingga dua kuartal.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 13:00 WIB
Logo IMF
(Foto: aim.org)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), meminta para negara dan pembuat kebijakan global memberlakukan strategi wartime, dalam pengambilan langkah-langkah penanganan sektor rumah tangga, bisnis dan sektor keuangan yang terdampaj Virus Corona atau Covid-19.

Melansir dari laman CNBC, kamis (2/4/2020), IMF mengatakan pemerintah harus memobilisasi ketersediaan pasokan utama.

Mulai dari sektor kesehatan, alokasi bantuan uang tunai kepada individu yang kehilangan pekerjaan dan dukungan lainnya, seperti subsidi upah bagi perusahaan swasta.

“Jika kebijakan dapat menjamin bahwa pekerja tidak akan kehilangan pekerjaan mereka, penyewa dan pemilik rumah tidak akan diusir. Kemudian perusahaan terhindar dari kebangkrutan, serta jaringan bisnis dan perdagangan dipertahankan, maka pemulihan ekonomi akan terjadi lebih cepat dan lebih lancar,” jelas IMF.

Dikatakan pula bahwa intervensi yang lebih besar dari publik sangat diperlukan selama pandemi masih berlangsung. IMF memperkirakan pandemi ini akan bertahan setidaknya satu hingga dua kuartal.

Sebelumnya, pada pekan lalu, Kongres AS telah meggelontorkan paket stimulus USD 2 triliun untuk memerangi pandemi di negaranya.

IMF mengatakan, keberhasilan dari langkah-langkah kebijakan pemerintah akan menentukan seberapa cepat ekonomi dapat pulih.

Bank Dunia Ciptakan Vaksin Ampuh Lawan Virus Corona, Apa Itu?

Ilustrasi Bank Dunia
Ilustrasi Bank Dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo menyatakan, di dalam kondisi dan situasi terdampak pandemi virus Corona, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh negara-negara untuk bisa segera memulihkan kembali ekonomi mereka.

Salah satu "vaksin" manjur yang bisa menggairahkan ekonomi negara ialah meningkatkan kerja sama internasional dan menjaga perdagangan tetap terbuka.

"Selain aksi nasional yang berani, kerja sama internasional yang lebih dalam bisa menjadi vaksin paling efektif untuk melawan ancaman ini. Negara-negara di Asia Timur dan Pasifik dan tempat lain harus melawan penyakit ini bersama-sama, menjaga perdagangan tetap terbuka dan mengkoordinasikan kebijakan ekonomi makro," ujar Aaditya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (31/3/2020).

Dalam laporan ekonomi Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Edisi April 2020 merekomendasikan agar kerja sama internasional dan kemitraan lintas-batas antara pemerintah dan swasta dilakukan agar produksi, pasokan, dan layanan medis dalam menghadapi Virus Corona meningkat.

Kemudian, kebijakan perdagangan juga harus tetap terbuka, sehingga pasokan medis dan lainnya tersedia untuk semua negara serta untuk memfasilitasi pemulihan ekonomi yang cepat di kawasan.

Rekomendasi kebijakan lain adalah melonggarkan kredit untuk membantu rumah tangga melancarkan konsumsi serta membantu perusahaan bertahan dari guncangan efek pandemi.

Namun mengingat potensi krisis yang berkepanjangan, perlu penggabungan langkah-langkah di bawah pengawasan regulasi terutama karena banyak negara kawasan telah menanggung beban utang lebih tinggi.

"Untuk negara-negara lebih miskin, keringanan utang akan sangat penting, sehingga sumber daya penting dapat difokuskan pada pengelolaan dampak ekonomi dan kesehatan," demikian dikutip dari keterangan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya