Lulusan SMK Jadi Penyumbang Terbanyak Angka Pengangguran di Indonesia

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama Jasa Pendidikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 15:40 WIB
Hari Terakhir, Job Fair Dipadati Para Pencari Kerja
Pencari kerja menyiapkan dokumen saat Job Fair di Istora GBK, Jakarta, Rabu (19/9). Job Fair bertajuk Jakarta spektakuler "Job for Career" diikuti lebih dari 120 perusahaan BUMN, swasta skala nasional maupun internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 60 ribu orang, berbeda dengan Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 4,99 persen pada Februari 2020.

TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Februari 2019 sebesar 5,01 persen turun menjadi 4,99 persen pada Februari 2020. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5 orang penganggur.

"Tingkat Penggangguran Terbuka pada Februari 2020 sangat flat, menurun tipis dari 5,01 persen menjadi 4,99 persen," ujar Suhariyanto melalui Video Conference di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Dilihat dari tingkat pendidikan, Tingkat Penggangguran Terbuka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih yang paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,49 persen. Penduduk yang bekerja sebanyak 131,03 juta orang, bertambah 1,67 juta orang dari Februari 2019.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama Jasa Pendidikan (0,24 persen poin), Konstruksi (0,19 persen poin), dan Jasa Kesehatan (0,13 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Pertanian (0,42 persen poin), Perdagangan (0,29 persen poin), dan Jasa Lainnya (0,21 persen poin).

"Sebanyak 74,04 juta orang atau sekitar 56,50 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir (Februari 2019–Februari 2020), persentase pekerja formal meningkat sebesar 0,77 persen poin," jelas Suhariyanto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pekerja Penuh

Hari Terakhir, Job Fair Dipadati Para Pencari Kerja
Para pencari kerja memadati Job Fair yang diadakan di Istora GBK, Jakarta, Rabu (19/9). Job Fair bertajuk Jakarta spektakuler "Job for Career" diikuti lebih dari 120 perusahaan BUMN, swasta skala nasional maupun internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Persentase tertinggi pekerja pada Februari 2020 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 69,90 persen. Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (23,74 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,36 persen).

"Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 1,01 persen poin, sedangkan persentase pekerja paruh waktu meningkat sebesar 1,07 persen poin," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya