Mendes PDTT Sebut 32 Persen BLT Sudah Disalurkan

Sejauh ini sudah ada peningkatan desa yang menerima BLT.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 15:15 WIB
Abdul Halim Iskandar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (PDTT), Abdul Halim Iskandar (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengkritisi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang mayoritas belum tersalurkan jelang pelaksanaan Lebaran 2020. Dia pun langsung meminta untuk penyederhanaan prosedur penyaluran agar cepat turun ke masyarakat.

Terkait hal ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, sejauh ini sudah ada peningkatan desa yang menerima BLT.

"Ada percepatan jumlah penyaluran, dan hari ini data terbaru, BLT Desa yang sudah cair itu ada 17.259 Desa setara 32 persen dari total desa yang sudah disalurkan dana desanya. Jadi, lumayan percepatannya," kata Abdul kepada Merdeka.com, Rabu (20/5/2020).

Dia mengatakan kenaikan ini dipengaruhi oleh adanya surat Instruksi Menteri, agar desa yang sudah melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan dokumen penerima BLT Dana Desa sudah diajukan ke Bupati untuk ditetapkan. Karena belum ada penetapan dari Bupati, maka kepala desa bisa menyalurkan langsung BLT dana desa tanpa penetapan dari Kabupaten sebelum tanggal 24 Mei 2020.

Kendati demikian, mekanisme pendataan penerima manfaat tetap berbasis Rukun Tetangga (RT) dan relawan program BLT. Mengingat mereka lebih memahami kondisi keluarga yang dikatakan layak menerima bantuan sosial dari anggaran dana desa ini.

 

Keluarga Miskin

Abdul Halim Iskandar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (PDTT), Abdul Halim Iskandar (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun sasaran utama penerima manfaat BLT ialah keluarga miskin yang belum pernah tercatat menerima bantuan pemerintah. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH) atau program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan bantuan sosial lainnya.

Abdul kemudian mengakui penyaluran BLT pada tahap satu ini masih tergolong rendah. Sebab, pemerintah menargetkan batas akhir penyaluran program ini hanya sampai Mei 2020, sedangkan sampai hari ini BLT yang tersalur baru mencapai 32 persen.

Untuk itu, dirinya kembali mengimbau pemerintah daerah khususnya bupati agar mempercepat penyaluran BLT di tengah pandemi covid-19. Terlebih lagi, dalam waktu dekat umat Islam di Tanah Air akan merayakan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Maka, kami tugaskan pegawai di lingkungan kerja Eselon I dan Eselon II Kemendes PDTT untuk membantu daerah mempercepat proses penyaluran BLT ini. Sehingga, regulasi yang menghambat dapat dipangkas," tandasnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya