AS-China Kian Memanas Picu Kenaikan Harga Emas

Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 1.734,70 per ons.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2020, 09:00 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik 1 persen pada perdagangan Jumat karena kehati-hatian para investor menunggu tanggapan Presiden AS Donald Trump terhadap hukum keamanan nasional China atas Hong Kong dan dampak potensial terhadap ekonomi global yang sudah rapuh.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (30/5/2020), harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 1.734,70 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,4 persen pada USD 1.751,70.

"Pasar sekarang benar-benar fokus pada dua ekonomi terbesar dan apa yang kemungkinan akan menjadi pertempuran panjang yang berlarut-larut," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

"Anda akan terus melihat permintaan safe-haven (untuk emas) karena ketidakpastian tentang bagaimana ketegangan AS-Cina akan bermain sangat tinggi," lanjut dia.

Trump diperkirakan akan mengadakan konferensi pers tentang China pada hari Jumat saat pemerintahannya bergerak untuk menekan Beijing atas perlakuannya terhadap Hong Kong.

Ketakutan yang meningkat atas korban ekonomi dari virus corona, diperburuk oleh keretakan yang meluas antara AS dan China, dan lingkungan akibat suku bunga rendah secara global telah menempatkan bullion safe-haven di jalurnya untuk kenaikan bulanan lebih dari 3 persen.

"Keuntungan pasar saham cenderung membatasi momentum kenaikan emas, namun, harga emas telah naik di tengah lingkungan yang berisiko," kata Analis Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

"Ada dukungan downside yang baik di sekitar USD 1.700," kata dia.

Indeks utama Wall Street jatuh pada hari Jumat, memperkuat daya tarik bagi emas.

 

Logam Mulia Lain

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Di tempat lain, harga perak naik 2,5 persen menjadi USD 17,86 per ounce. Harga perak naik 18,8 persen sepanjang bulan ini dan menjadi kenaikan terbesar sejak Januari 2012.

Upaya global untuk memulai kembali ekonomi dapat meningkatkan permintaan perak, membuat harga logam, yang tergelincir ke level terendah sepanjang masa relatif terhadap emas selama krisis, kemungkinan akan rebound kuat.

Sementara Palladium turun 1 persen menjadi USD 1.911,54 per ounce. Sedangkan Platinum tergelincir 0,8 persen menjadi USD 831,90 tetapi berada di jalur untuk bulan terbaiknya sejak Agustus 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya