Indonesia Ekspor 12 Ton Nanas asal Pemalang ke Jeddah

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Semarang melaporkan pelepasan perdana 12 ton buah nanas segar asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ke Jeddah

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 17:30 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakukan kondisi pembukaan pembatasan secara bertahap atau skema new normal telah memberikan dampak yang signifikan diberbagai sektor termasuk pertanian. Khususnya lalu lintas produk pertanian baik antar area atau domestik, ekspor dan impor.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Semarang melaporkan pelepasan perdana 12 ton buah nanas segar asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ke Jeddah. Adapun nilai ekspor yang berhasil dicatatkan yakni sebesar Rp176 juta.

"Ini awal yang baik, 12 ton nanas segar, senilai Rp 176 juta telah kami pastikan memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor dan siap diberangkatkan," kata Kepala Karantina Pertanian Semarang, Parlin Robert Sitanggang melalui siaran pers, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, di tahun 2019 pihaknya hanya memfasilitasi lalu lintas komoditas asal sub sektor hortikultura ini secara domestik dengan total 7,3 ton senilai Rp 1,9 miliar.

"Dan kini buah nanas segar asal panen dari petani di Desa Beluk, kecamatan Belik Pemalang Jawa Tengah telah dapat menembus pasar ekspor," tambahnya.

Parlin menegaskan, keberhasilan ekspor nanas diakibatkan oleh sinergitas yang baik pada direktorat teknis, instansi pertanian di daerah, pelaku usaha dan petani. Ke depan pihaknya menargetkan produk ini bisa masuk ke pasar global kembali.

Saat ini tercatat 1.529 hektar lahan yang dimiliki oleh para petani di desa Beluk, tepat berada di kaki Gunung Slamet. Kondisi lingkungan dengan topografi yang cocok untuk pertumbuhan ini, menjadikan nanas madu belik Pemalang yang sudah digemari pasar domestik ini tembus pasar ekspor.

 

Tingkatkan Ekspor

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyampaikan bahwa ia dan jajarannya terus mendorong pertumbuhan ekspor sesuai dengan gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks.

"Tidak boleh berhenti, apalagi soal pangan yang menyangkut kepentingan masyarakat. 11 bahan pangan pokok sudah ditentukan untuk terus dipantau ketersediaannya. Sementara dengan banyaknya ragam komoditas pertanian kita, ini yang kita dorong untuk di ekspor agar dapat juga menopang ekonomi," jelas Jamil.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS, 3/6) yang menyebutkan adanya pertumbuhan ekspor pertanian sebesar 12,66% atau senilai USD 0,28 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (YoY) merupakan energi bagi sektor pertanian.

Barantan memiliki aplikasi yang memuat data potensi ekspor yang dapat diakses masyarakat melalui jajaran karantina pertanian di tanah air. Pihaknya juga melakukan sinergitas dengan pemangku kepentingan untuk peningkatan ekspor. .

"Seperti nanas ini sudah tembus Jeddah, tambah lagi negara tujuannya, terus gali lagi komoditas unggulan lain di Jawa Tengah," pungkasnya.

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya