Liputan6.com, Jakarta - Petugas kebersihan kereta rel listrik ( petugas KRL), Mujenih (30), menemukan uang Rp 500 juta dalam kantong plastik. Menurut pengakuannya, kantong plastik tersebut tergeletak di gerbong kereta saat parkir di Stasiun Bogor Jawa Barat.
Mujenih tak sendiri, ia bersama Egi Sandi Saputra yang bertugas sebagai petugas pengawalan KRL tengah melakukan penyisiran dan menemukan kantong plastik tersebut.
Baca Juga
Mengetahui bahwa isi dari kantong plastik itu adalah uang, Petugas KRL Mujenih mengaku tak gelap mata. Karena menurut dia, uang tersebut merupakan hak orang lain yang harus dikembalikan.
Advertisement
Setelah mereka menyerahkan setumpuk uang dalam plastik hitam ke PS Stasiun Bogor, selang 10 menit pemiliknya yang merupakan laki-laki paruh baya, langsung datang mengambilnya.
Cerita ini viral dan mendinginkan hati di tengah kondisi yang tidak pasti akibat pandemi Covid-19 saat ini. Selengkapnya, simak fakta-fakta menarik petugas KRL yang penemu Rp 500 juta yang kebanjiran penghargaan seperti dirangkum Liputan6.com, Selasa (14/7/2020):
1. Dipuji Menteri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan apresiasi terhadap petugas KRL, Mujenih dan Egi yang viral karena mengembalikan uang penumpang sebesar Rp 500 juta. Menurut Erick, apa yang dilakukan oleh Mujenih dan Egy adalah bentuk tindakan yang menginspirasi semua pihak.
"Ini tindakan luar biasa dan menginspirasi. Ini bukan hanya simbolik, tapi harus kita lakukan sebagai bangsa besar. Semua yang kita lakukan tidak ada artinya kalau tidak didasari akhlak," ujar Erick.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Dapat Asuransi Davestera dari BRI
BRI bersinergi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan penghargaan kepada dua petugas KRL, yaitu Egi Sandi Saputra (24) dan Mujenih (34) atas kejujuran dan tindakan yang dilakukan dalam menginspirasi karyawan di lingkungan kerja.
Penghargaan yang diberikan berupa bantuan Asuransi Davestera (Dana Investasi Sejahtera) BRI Life yang merupakan gabungan dari Asuransi Perlindungan Jiwa, Proteksi, dan Investasi dengan nilai uang pertanggungan maksimal Rp 500 juta.
Â
Advertisement
3. BNI Life Beri Asuransi Seumur Hidup
Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya salut dengan kejujuran Mujenih dan Egi Sandi Saputra. Kejujuran patut diberi penghargaan sebagai contoh bagi yang lain untuk bersikap serupa.
“Saya mewakili manajemen BNI Life memberikan asuransi BNI Life Protection Plus kepada Mujenih dan Egi. Masing-masing mendapatkan premi atau dana investasi sebesar Rp 50 juta yang langsung memberikan perlindungan seumur hidup dan atau sampai usia 100 tahun," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis.
Â
4. Telkomsel Beri Ponsel Plus Kuota Internet Selama 1 Tahun
Atas tindakan Mujenih dan Egi, Telkomsel pun turut memberikan apresiasi berupa handphone dan kuota internet senilai Rp 200.000 per bulan selama 1 tahun.
Selain itu, juga ada saldo LinkAja masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Â
Advertisement
5. Diangkat Jadi Karyawan Tetap
Atas kejujuran Mujenih dan Egi, keduanya kini diangkat menjadi karyawan tetap di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Sebelumnya, kedua petugas ini berstatus sebagai pegawai outsourcing.
Keduanya mengaku sangat bersyukur dan tidak menyangka mendapatkan ‘durian runtuh’ semacam ini.
Â
6. Jadi Teladan Bos BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa yang dilakukan oleh Egi dan Mujenih ini merupakan contoh nyata penerapan prinsip akhlak. Di mana prinsip tersebut selama ini selalu digaungkan oleh Kementerian BUMN.
"Intinya apa yang dilakukan Mas Egi dan Mas Mujenih ini justru sesuatu yang luar biasa bagi kita semua. Ini sebagai contoh bahwa ketika isu moral di Indonesia dipertanyakan, sebenarnya banyak di bangsa kita yang punya kedisiplinan dan akhlak yang baik," ujar Erick.
Lebih lanjut, Erick bilang sikap jujur Egi dan Mujenih ini harus dijadikan contoh dan inspirasi untuk seluruh pihak terutama para pimpinan yang sudah diberikan amanah untuk bekerja.
"Karena ini saya harapkan bisa menjadi inspirasi buat kita semua, terutama para pimpinan bahwa memang kalau kita diberikan amanah sudah seyogyanya kita harus punya dasar daripada akhlak itu sendiri kalau kita mau sukses. Hal ini harus menginspirasi kita semua yang bekerja di level pengambil kebijakan atas atau manajerial," jelasnya.
Advertisement