Pemerintah Bakal Permanenkan WFH

Pemerintah tidak menutup kemungkinan kebijakan work from home (WFH) dapat terus dilakukan ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2020, 13:58 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi working from home, wfh, bekerja dari rumah.
Ilustrasi working from home, wfh, bekerja dari rumah. Kredit: pinterastudio via Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Tirta Hidayat, menekankan pemerintah harus belajar dari kejadian pandemi Covid-19. Paling tidak melakukan transformasi ke depan, bagaimana membuat hal-hal yang sudah dilakukan menjadi permanen. Seperti salah satunya work from home (WFH).

Ia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan kebijakan WFH ini dapat terus dilakukan ke depan. Namun, tetap tidak menghilangkan tanggung jawab masyarakat untuk tetap bekerja.

WFH kalo kita balik bekerja di kantor lagi kita enggak belajar. Walaupun enggak semuanya, mungkin ada yang sebagian besar ini bisa di rumah. Kalau enggak usah ke kantor ini bisa di rumah, tapi pakai target. Misalnya output-nya atau hasilnya harus jelas," kata dia dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Dia mengatakan kondisi hari in, menjadi kesempatan untuk melakukan transformasi secara besar-besaran. Di Kemenko Perekonomin sendiri pun sedang melakukan kajian mengenai itu. Kebijakan soal WFH pun nantinya diharapkan dapat diikuti kementerian/lembaga lain dan juga swasta.

"Untuk kita tahu di negara maju sudah lama sekali membiasakan enggak harus masuk kantor, kerja bisa di mana saja. Otu salah satu pelajaran yang bisa kita ambil. Jadi perlu transformasi. Jagan kita enggak belajar dari apa yang sudah kita alami," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Transformasi Sekolah

Ilustrasi sekolah.
Ilustrasi sekolah.

Dia menambahkan, tidak hanya aktivitas bekerja, kegiatan anak-anak sekolah juga perlu dilakukan transformasi.

Dia membayangkan kemungkinan sekolah ke depan, gedung sekolah nantinya tidak milik satu sekolah tertentu saja. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara bergantian.

"Jadi sekolah dia masuk Senin sama Jumat misalnya untuk kegiatan yang enggak bisa dilakukan di rumah, tapi dia menyewa gedung itu. Nanti sekolah yang lain masuk Selasa dan seterusnya, itu lebih efisien banget," katanya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya