Jadi Wisata Premium, Pemerintah Gelar Pelatihan UMKM Labuan Bajo

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya menggenjot Usaha Mikro Kecil dan Menengah, khususnya di 5 destinasi wisata super prioritas

oleh Tira Santia diperbarui 14 Sep 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 20:45 WIB
Pojok UMKM Cibodas Dibangun Bantu Promosi Produk
Pedagang menata dagangannya di Pojok UMKM, Kota Tangerang, Jumat (22/8/2020). Pemerintah daerah setempat meluncurkan Pojok UMKM Cibodas dalam rangka membantu pelaku usaha mempromosikan hasil produknya demi meningkatkan perekonomian wilayah di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya menggenjot Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di 5 destinasi wisata super prioritas. Salah satunya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Dengan melatih para pelaku Koperasi dan UKM agar bisa beradaptasi ditengah pandemi Covid-19, melalui peningkatan produksi maupun pemasaran secara digital.

Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim mengatakan, pelatihan yang digelar tersebut sebagai dukungan kepada daerah pariwisata, pelatihan telah digelar di 5 destinasi super prioritas yaitu Danau Toba Sumatra Utara, Mandalika NTB, Borobudur Magelang, dan kali ini di Labuan Bajo NTT, da pelatihan juga akan dilanjutkan di Likupang Minahasa Utara Sulut.

"Pelatihan yang kami lakukan disini untuk mendukung daerah pariwisata. Materi pelatihan yang diberikan, kaitannya untuk mendukung daerah daerah pariwisata," tegas Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim, usai membuka pelatihan KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi Pada Masa Pandemi dan New Normal Covid-19 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (14/9/2020).

Ia menjelaskan, pelatihan yang dilakukan, antara lain untuk pemandu wisata, pelaku kerajinan, pengolahan hasil kuliner, pertanian, perikanan hingga kewirausahaan agar bisa meningkatkan pemasaran secara digital. KemenkopUKM mentargetkan, pelaku UMKM di destinasi Labuan Bajo memiliki bekal pengetahuan, dalam menghadapi perubahan penurunan pemasaran dan beradaptasi dengan pandemi Covid-19.

"Targetnya yang ingin dicapai, pelaku UMKM diharapkan mempunyai bekal pengetahuan untuk bisa menyesuaikan terhadap perubahan perubahan yang ada. Perubahan yang dialami adalah mereka yang mengalami penurunan pemasaran," katanya.

Pihaknya juga memberikan materi tetang pemasaran digital melalui di laman-laman katalog pemerintah yaitu LKPP dan BUMN. Bahkan menurutnya, kerjasama dilakukan dengan Telkom untuk melatih pelaku UMKM mahir terhadap e-commerce dan aplikasi pasar digital.

"Sehingga kami memberikan materi baik melalui kordinasi e-comerce yang ada, maupun pemasaran digital di laman laman katalog pemerintah. Dengan LKPP maupun laman - laman katalog BUMN. Kami bersinergi dan berkoordinasi dengan LKPP dan PT. Telkom untuk memberikan pelatihan aplikasi pada laman pemerintah aplikasi bela pengadaan untuk BUMN dan aplikasi pasar digital (PaDi)," ujarnya.

 

UMKM Labuan Bajo Sedang Terpuruk

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pedagang kerajinan menunggu pembeli saat pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 berlangsung hingga 22 Desember. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula mengakui, akibat Covid-19 UMKM di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, terpuruk. Untuk itu, Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KemenkopUKM yang memberikan pelatihan bagi 270 pelaku UMK di Labuan Bajo NTT.

"Covid-19 telah membuat UMKM di Labuan Bajo terpuruk. Saya Berterimakasih kepada KemenkopUKM yang melatih pelaku UMKM disini agar bisa bangkit," kata Dula.

Menurut Dula, pelatihan ini sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pariwisata Labuan Bajo sangat tergantung dengan UMKM. Agustinus mengatakan, UMKM menjadi indikator ekonomi meningkat atau terpuruk.

"Pelatihan ini sangat penting bagi UMKM Labuan Bajo. Karena pariwisata disini sangat tergantung dengan UMKM. UMKM langsung memproduksi, melakukan transaksi dan menjual," tambahnya.

Ia berharap, pelatihan tersebut akan membuat UMKM terseleksi, kompeten dan menghasilkan SDM Labuann Bajo yang unggul. Pemasaran digital katanya, sangat diperlukan bagi mereka agar lebih memiliki daya saing.

"Terutama menjaga kualitas. Saya yakin latihan untuk digital dan pemasaran. Maka UMKM memiliki peluang tinggi untuk memasarkan secara digital," pungkas Dula.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya