The Pacific Jadi Serial TV Termahal, Tiap Episode Telan Biaya Rp 306 Miliar

The Pacific yang merupakan salah satu proyek televisi paling ambisius dalam sejarah, sampai saat ini pengaruhnya masih bisa dirasakan oleh hampir setiap genre.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2020, 21:03 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 21:02 WIB
Ilustrasi Netflix, Menonton TV, Menonton Video
Ilustrasi Netflix, Menonton TV, Menonton Video. Kredit: Mohamed Hassan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dunia televisi terus meningkatkan kualitas tayangannya dari waktu ke waktu. HBO merupaan salah satunya dengan mini seri The Pacific. Salah satu stasiun televisi di Amerika Serikat (AS) ini telah memproduksi sebuah serial yang indah dari sisi cerita maupun gambar. Tentu saja, serial ini juga cukup mahal.

Mengutip cheatsheet.com, Senin (30/11/2020), mini seri ini merupakan acara TV termahal yang pernah diproduksi. Sekuel dari serial Band of Brother ini berfokus mengenai kehidupan tentara Amerika Serikat yang bertempur selama Perang Dunia II.

The Pacific menampilan aktor kawasan seperti Rami malek dan James Badge Dale. Diproduseri oleh Tom Hanks dan Steven Spielberg, serial ini mengisahkan apa yang terjadi pada perang Pasifik.

Totalitas produser dan sutradara untuk memberikan potret nyata seperti saat 1940-an yang dibuat oleh The Pacific tentu harus mengeluarkan banyak uang. Tidak ada yang murah, mulai kostum hingga efek Hollywood yang digunakan Speilberg dan kawan-kawannya.

Di awal mereka memperkirakan biaya yang dihabiskan sekitar USD 100 juta atau Rp 1,41 triliun (estimasi kirs 14.145 per dolar AS. Namun pada kenyataannya menghabiskan dana hingga USD 217 juta atau kurang lebih Rp 3,06 triliun.

Mini seri ini ada 10 episode, dengan begitu, biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap episode mencapai USD 21,7 juta atau Rp 306,94 miliar. Tentu saja, ini merupakan anggaran yang sangat besar jika mini seri ini tidak bisa mencetak box office.

Biaya USD 217 juta itu dihabiskan salah satunya untuk membayar pemain tambahan yang diberi USD 70 per hari hingga menyiapkan ribuan peralatan tambahan di luar kamera untuk menjaga para aktor agar tetap aman, terlindung, dan jauh dari bahaya.

Mungkin tidak ada miniseri yang sangat teliti seperti ini dalam persiapan produksinya.

Di samping besarnya biaya produksi miniseri tersebut, Presiden Pemograman HBO Michael Lombado bangga dengan apa yang dilakukan Spielberg dan perusahaannya.

“Keputusan untuk melanjutkan produksi ini, melihat anggarannya, sangat menakutkan,” kata Lombardo, “tapi semua orang bangga dengan hasilnya,” lanjutnya.

Mulai penonton, kritikus, dan acara penghargaan begitu memperhatikan miniseri ini.

 

 


The Pacific Sangat Populer

The Pacific menjadi miniseri yang begitu populer. Para kritikus menyukai miniseri ini. begitu pun dengan penonton, mereka tidak pernah puas untuk menontonnya. Selain itu, miniseri ini pun menjadi acara favorit di setiap acara penghargaan berbasis televisi di dunia ini.

Miniseri ini memenangkan tiga Emmy untuk pemeran, arahan seni, dan miniseri paling luar biasa. Bahkan sampai hari ini, meskipun banyak program televisi bergengsi dengan anggaran tinggi, The Pacific masih menjadi serial televisi termahal dalam sejarah.

Penggemar serial seperti ini dapat menantikan miniseri selanjutnya yang kali ini akan berfokus pada perang di udara. Master of The Air rencananya akan mulai syuting pada 2021, meskipun kali ini akan tayang di Apple TV. Seri tersebut dikabarkan memiliki anggaran biaya hingga USD 250 juta dalam proses produksinya.

The Pacific yang merupakan salah satu proyek televisi paling ambisius dalam sejarah, sampai saat ini pengaruhnya masih bisa dirasakan oleh hampir setiap genre. Dalam kata lain, meskipun anggaran produksi miniseri ini mendekati seperempat miliar dolar AS, The Pacific membuahkan hasil bagi semua orang yang terlibat di dalamnya.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya