Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, dirinya ingin menolong para pengemudi transportasi publik seperti supir angkot yang sudah tidak produktif untuk bergabung dalam program Buy The Service (BTS) berbasis layanan Teman Bus.
Menhub telah berdiskusi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, salah satunya untuk menarik para supir angkot yang secara pendapatan sudah tak produktif.
Baca Juga
"Ini pasti sangat menolong. Kita nanti Buy The Service (BTS) Teman Bus selain bisa menolong masyarakat untuk mendapatkan bis murah, pengelola dari bis ini dimungkinkan dari koperasi, atau gabungan dari beberapa orang yang tadinya punya angkot, atau angkutan yang sudah uzur," tuturnya dalam sesi webinar, Jumat (4/12/2020).
Advertisement
Menurut dia, para supir angkot itu nantinya bisa dikumpulkan untuk diberi subsidi. Sehingga mereka tetap bisa jadi supir angkot yang produktif dengan usaha barunya.
"Di satu sisi menolong orang yang melakukan kunjungan. Tapi di sisi lain juga memberikan kesempatan pengemudi yang memiliki angkot-angkot yang tidak produktif menjadi satu usaha baru, dengan mobil yang baru, dengan cara yang baru," bebernya.
Secara strategi, Budi Karya menyampaikan, Kementerian Perhubungan giat menyosialisasikan program BTS Teman Bus ini. Kemudian instansi juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat, lalu bus transportasinya dibuat jadi keren dengan pelayanan yang bagus.
"Kalau itu semua dilakukan, tepat waktu, bersih, pasti diminati. Apalagi kalau kita operasikan bis ini, yang jadi kekuatannya adalah ini point to point, dari satu tempat ke satu tempat. Ini bisa jadi bagian dari antarmoda dari MRT, LRT. Kalau di daerah katakanlah kereta api," pungkas Menhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: Pendapatan Sopir Angkot dan Ojek Menurun karena Corona
 Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan pandemi virus Corona atau Covid-19 juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Bahkan, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, pendapatan sopir angkot dan ojek di Sumatera Utara sampai menurun hingga 44 persen.
"Untuk sopir angkot dan ojek yang paling berat di Sumut, turunnya sampai 44 persen. Angka-angka seperti ini mohon dikalkulasi secara detail," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Tak hanya itu, Jokowi mengungkap pendapatan para petani di Kalimantan Utara ikut mengalami penurunan sebanyak 36 persen. Diperkirkan mereka hanya mampu bertahan hingga Agustus-Oktober 2020.Â
Untuk itu, Jokowi meminta agar kepala daerah menyiapkan bantuan sosial.
"Di daerah juga persiapkan bansos provinsi (dan) kabupaten lewat yang saya sampaikan realokasi dan refocusing," ucap dia.
Jokowi juga mengingatkan agar kepala daerah betul-betul memperhatikan keadaan para buruh, khususnya pekerja harian yang terkena dampak virus Corona. Dan juga para pelaku usaha agar tetap bisa berdagang di tengah situasi pandemi Corona.Â
"Tolong dilihat betul keadaan para buruh terutama para pekerja harian, para petani, para nelayan. Dan juga ini yang terkena dampak lebih dulu usaha UMKM. Kita usahakan daya beli tetap terjaga dan tetap beraktivitas dalam berproduksi," jelas Jokowi.
Advertisement