573 Produk UMKM Mejeng di Brilianpreneur UMKMExport 2020

PT Bank BRI telah menyelenggarakan Brilianpreneur UMKM Export 2020 pada 1 Desember 2020 dan akan berakhir 15 Desember 2020.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Des 2020, 11:07 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 11:06 WIB
Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pengunjung melihat pakaian yang dipamerkan dalam acara UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 menampilkan aneka produk dari 150 UMKM binaan Bank BRI dan Rumah Kreatif BUMN (RKB). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BRI telah menyelenggarakan Brilianpreneur UMKM Export 2020 pada 1 Desember 2020 dan akan berakhir 15 Desember 2020, acara ini menampilkan 573 produk UMKM yang telah dikurasi oleh pihak BRI.

Direktur Utama PT Bank BRI Sunarso mengatakan diadakannya Brilianpreneur UMKM Export 2020 dimaksudkan agar UMKM tidak hanya naik kelas, tetapi mampu bersaing di pasar global melalui kegiatan ekspor.

“Kegiatan ini diikuti oleh 753 pelaku UKM binaan BRI dari berbagai bidang usaha meliputi fashion aksesoris and beauty, home decor dan craft serta food and beverage,” kata Sunarso dalam laporannya di acara opening ceremony Brilianpreneur UMKM Export 2020, Kamis (10/12/2020).

Kata Sunarso, kegiatan ini dilaksanakan secara onderground maupun secara 3D virtual Expo dimana menampilkan 573 produk showcase UMKM yang telah melalui serangkaian proses kurasi dalam kemasan digital.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga menghadirkan topik pembahasan yang bermanfaat bagi pelaku UMKM maupun masyarakat dengan pembicara mulai dari Menteri hingga pembicara professional.

Lalu ada coaching klinik sebagai bentuk pelatihan kepada UMKM agar siap melakukan branding dan packaging produk kepada pasar yang diorientasikan kepada pasar ekspor. Sekaligus Brilianpreneur UMKM Export 2020 mempertemukan pelaku UMKM dengan 82 calon pembeli dari mancanegara yang berasal dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Timur Tengah, Jepang, Australia dan lain-lain.

Kemudian ada pasar online yang menampilkan 573 UMKM peserta yang tersebar melalui 5 marketplace Tokopedia, Bukalapak, blibli, Lazada, dan shopee, yang bekerja sama dengan Indonesia Mall milik BRI.

Tidak hanya itu saja, selanjutnya akan ada UMKM award, berupa penghargaan kepada UMKM peserta yang memiliki nilai dealing bisnis matching tertinggi dan juga jumlah transaksi bazar online terbanyak.

Serta BRI sekaligus akan melaunching BRI pasar.id,  yang merupakan sebuah market sederhana yang dikembangkan oleh BRI yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli di pasar pasar tradisional secara digital.

“Kami berharap BRI semakin bisa memfasilitasi pelaku UMKM untuk go global dan memiliki daya saing di tingkat internasional melalui purnaan secara terus menerus,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekonom BRI: Aturan Restrukturisasi Kredit OJK Mulai Berdampak Positif ke UMKM

Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang tahun 2019 telah berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 87,9 triliun kepada 4 juta debitur.

Upaya Pemerintah meringankan beban Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui restrukturisasi kredit, subsidi bunga dan pinjaman baru melalui perbankan mulai berdampak positif. Setelah bisa bertahan, sebagian UMKM mulai menunjukkan perbaikan kinerja keuangan.

Ekonom Senior BRI Anton Hendranata mengatakan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 menunjukkan hasil positif.

“Sejumlah indikator menunjukkan aktivitas bisnis UMKM selama Kuartal III 2020 semakin membaik dibandingkan Kuartal II 2020, meskipun masih relatif rendah dibandingkan sebelum pandemi,” jelas Anton, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).

Padahal, selama pandemi, pelaku UMKM sangat terdampak signifikan. Sebanyak 84,7 persen UMKM di Indonesia merasakan dampak negatif dari pandemi Covid-19 dan sebanyak 13 persen netral. Hanya 2,3 persen masih positif.

Pandemi menyebabkan pendapatan UMKM anjlok rata-rata 53 persen. Data OJK menunjukkan, restrukturisasi kredit hingga 26 Oktober 2020 mencapai Rp 932,4 triliun untuk 7,53 juta debitur perbankan. Sebanyak Rp 369,8 triliun untuk 5,84 juta debitur berasal dari pelaku UMKM.

Kondisi tersulit yang dialami Usaha UMKM di Indonesia selama pandemi Covid-19 diyakini sudah berakhir, sehingga salah satu sektor yang menjadi ujung tombak perekonomian nasional ini diharapkan semakin optimistis menatap Kuartal IV 2020

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Tahun 2020 (BRI MICRO & SME INDEX/BMSI) per November 2020, menunjukkan mayoritas atau sebanyak 61,1 persen responden menilai dampak stimulus restrukturisasi dan subsidi bunga terhadap kinerja usaha debitur sudah memadai.

Infografis Protokol Kesehatan

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya