Mendag Agus Suparmanto: Surplus Neraca Perdagangan November Tertinggi Ketiga Sepanjang 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,61 miliar pada November 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2020, 10:29 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 10:25 WIB
Perdagangan Ekspor Impor di Masa Pandemi
Sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Perbaikan kinerja ekspor dari Kuartal II sebesar minus 11,7 persen menjadi minus 10,8 persen di Kuartal III dan kuartal IV menjdi pijakan untuk perbaikan ditahun 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,61 miliar pada November 2020. Surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor tercatat USD 15,28 miliar, sedangkan nilai impor hanya sebesar USD 12,66 miliar.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, capaian ini melanjutkan tren surplus neraca perdagangan yang telah terjadi sejak periode Mei 2020. Surplus ini juga merupakan surplus tertinggi ketiga yang dicatatkan sepanjang 2020.

“Surplus perdagangan November 2020 mencapai USD2,61 miliar. Meskipun surplusnya menurun dibandingkan surplus Oktober lalu yang sebesar USD3,58 miliar, surplus November ini merupakan surplus tertinggi ketiga yang dicatatkan sepanjang 2020 ,” ujar Mendag Agus dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (18/12).

Dia menyampaikan surplus perdagangan bulan November berbeda dengan surplus yang terjadi sebelumnya. Surplus ini terjadi karena adanya pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dari pertumbuhan impor, bukan akibat impor yang melemah lebih dalam dibanding ekspor.

Surplus neraca perdagangan Indonesia periode November 2020 bersumber dari surplus sektor nonmigas sebesar USD2,94 miliar dan defisit migas USD322,9 juta. Meskipun defisit migas bulan November mengalami penurunan, namun surplus neraca perdagangan secara total lebih rendah dibandingkan surplus bulan Oktober lalu.

Penurunan surplus neraca perdagangan bulan November ini dilatarbelakangi adanya penurunan surplus nonmigas yang cukup besar jika dibandingkan surplus nonmigas Oktober.

Surplus neraca nonmigas November 2020 sebesar USD2,94 miliar, turun USD1,10 miliar dibandingkan surplus neraca nonmigas Oktober 2020 yang sebesar USD4,04 miliar. Sementara pada sisi migas, defisit neraca migas November sebesar USD322,9 juta, turun USD142,5 juta dibandingkan defisit migas pada Oktober lalu yang sebesar USD465,4 juta.

 

Ekspor November 2020 Tumbuh Lampaui Kinerja Ekspor November 2019

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada November 2020 ekspor Indonesia tercatat sebesar USD15,28 miliar, tumbuh 6,36 persen (MoM) atau 9,54 persen (YoY).

Mendag menyampaikan, pertumbuhan ekspor bulan November 2020 didorong terjadinya pertumbuhan ekspor antara lain produk lemak dan minyak nabati naik, bahan bakar mineral, besi dan baja, serta mesin dan peralatan dari mesin.

Secara sektoral semua sektor berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekspor bulan November. Sektor pertanian tumbuh 6,33 persen (MoM) atau 33,33 persen (YoY), sektor manufaktur 2,95 persen (MoM) atau 14,47 persen (YoY), dan sektor pertambangan naik 25,08 persen (MoM) atau menurun 2,05 persen (YoY).

Di tengah pandemi Covid-19, secara kumulatif total ekspor Indonesia selama Januari – November 2020 mencapai USD146,78 miliar, sedikit mengalami penurunan yaitu 4,22 persen (YoY). Pada sektor nonmigas, sepanjang Januari – November 2020 ekspor sektor nonmigas turun sebesar 2,18 persen, begitu juga dengan ekspor sektor migas turun 31,59 persen.

“Ekspor bulan November semakin menunjukkan perkembangan pemulihan perekonomian global yang semakin baik. Menjelang setahun merebaknya pandemi COVID-19, masyarakat dunia kini semakin baik beradaptasi dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dengan demikian, masyarakat dapat terus beraktivitas dan bekerja dengan produktif sehingga aktivitas perekonomian global ikut membaik,” jelas Mendag.

Nilai ekspor Indonesia pada November 2020 ke negara mitra utama terus tumbuh, antara lain ke Tiongkok tumbuh 16,17 persen (MoM), Jepang tumbuh 11,67 persen (MoM), India tumbuh 10,04 persen (MoM), Australia 16,56 persen (MoM), dan Korea Selatan tumbuh 7,12 persen (MoM).

Kinerja ekspor di beberapa negara di kawasan ASEAN dan Uni Eropa juga masih terus tumbuh, seperti ekspor ke Malaysia dan Thailand masing-masing sebesar 24,5 persen dan 8,79 persen; serta ke Jerman dan Belanda sebesar 35,38 persen (MoM) dan 7,52 persen (MoM).

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya