Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri memastikan pembangunan jalur kereta api ganda atau double track Cirebon-Surabaya terus berlanjut. Dia menargetkan pembangunan jalur kereta ganda ini selesai pada awal 2024 mendatang.
"Pembangunan double track terus dilakukan. Pada awal 2024 kami harapkan selesai sepenuhnya dari Cirebon sampai Wonokromo Surabaya," dalam Jumpa Pers Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan Tahun 2020 dan Outlook Tahun 2021," Rabu (23/12).
Zulfikri mengatakan, jalur ini memiliki panjang total sekitar 694 km yang terbentang mulai dari Cirebon-Prupuk-Purwokerto-Kroya-Gembong Kutoarjo-Yogyakarta-Solo-Kedung Banteng-Madiun-Jombang-Mojokerto-Wonokromo-Surabaya. Adapun, untuk tahun ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan dari Purwokerto sampai ke Mojokerto.
Advertisement
"Sehingga dari Purwokerto sampai Mojokerto sudah di operasikan," terangnya.
Sedangkan untuk pembangunan segmen terakhir yang akan menghubungkan hingga Wonokromo ditargetkan bisa terlaksana pada 2022 mendatang. Menyusul belum selesainya persoalan pembebasan lahan di wilayah pemukiman padat.
"Segmen terakhir sampai Wonokromo kemungkinan pada 2022 nanti. kemungkinan. Karena banyak persoalan termasuk pembebasan lahan karena banyak pemukiman padat masyarakat," jelas dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2.000 Bangunan Kena Gusur Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi
Lebih dari 2.000 bangunan di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat, akan tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.
Ribuan bangunan permanen yang bakal digusur itu mulai dari Stasiun Maseng, Kecamatan Cijeruk, hingga Kelurahan Paledang, Kota Bogor. Bangunan tersebut berada di atas lahan milik PT KAI.
"Jumlah bangunan yang terdampak kemungkinan bertambah. Sebab, saat ini masih berlangsung pendataan tahap 2 segmen 3," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Achyar Pasaribu, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/9/2019).
Bangunan yang terdampak meliputi rumah, sekolah, madrasah, pos polisi, posyandu, rumah makan, toko, dan jenis tempat usaha lainnya. "Untuk hasil yang fix nanti setelah dilakukan verifikasi dan validasi," ujar Achyar.
Setelah proses sosialisasi dan verifikasi, tahap selanjutnya dilakukan penertiban bangunan yang direncanakan akhir 2019. Kemudian pada 2020 dilanjutkan pembangunan fisik jalur ganda mulai dari Stasiun Maseng, Kabupaten Bogor, hingga Stasiun Paledang, Kota Bogor.
"Warga yang terdampak akan mendapat kompensasi dana kerohiman yang dibayarkan untuk bangunan berusia di atas 10 tahun," terang Achyar.
Besaran dana kerohiman akan dinilai terlebih dahulu oleh tim appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sekitar akhir bulan ini. Ia menyebut, ada empat kriteria terkait dana kerohiman ini, yaitu untuk uang pembongkaran, sewa rumah selama setahun, mobilisasi barang-barang, dan biaya kehilangan pendapatan apabila rumahnya dijadikan tempat usaha.
"Ini mengacu pada Pepres 62 Tahun 2018 Pasal 8 ayat 2," terang Achyar.
Menurut dia, kegiatan pekerjaan fisik jalur rel ganda mulai dari Cicurug, Sukabumi hingga Cigombong, Bogor, sudah dimulai sejak 2018 lalu, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Setelah itu, dilanjutkan pengerjaan fisik double track mulai dari Stasiun Maseng hingga Stasiun Paledang.
"Untuk sosialisasi tahap 1 di Cicurug-Cigombong sudah selesai. Ada 1.121 bangunan yang terdampak," kata Achyar.
Advertisement