Menhub Budi Karya Ingin Sistem Perkeretaapian Nasional Jadi Cepat dan Efisien

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini semua hal bisa berubah dengan cepat termasuk perkeretaapian.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Jan 2021, 17:45 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 17:45 WIB
Arus Balik Libur Natal dan Tahun Baru di Stasiun Senen
Penumpang kereta api Dharmawangsa Surabaya Pasarturi–Pasar Senen tiba di stasiun Senen, Jakarta, Minggu (3/01/2021). Hingga pagi, sudah ada 16.374 penumpang tiba di Stasiun Daop 1 Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini semua hal bisa berubah dengan cepat termasuk perkeretaapian. Perkembangan kereta api di dunia terjadi dengan cepat serta semakin canggih, dan hal ini juga berdampak di Indonesia.

"Perkembangan kereta api di dunia terjadi dengan cepat dan canggih, ini juga berdampak ke pengembangan di Indonesia khususnya dalam hal kecepatan, efisiensi energi dan semuanya digital," tutur Budi, Kamis (21/1/2021).

Selain itu, ia mengatakan pengembangan kereta api juga harus terhubung ke pusat-pusat ekonomi seperti area wisata, bandara, dan pusat kota. Pemerintah pun akan memberikan dukungan untuk mengakselerasi inovasi untuk transportasi, termasuk kereta api.

"Pengembangan teknologi kereta api ke depan harus didukung manajemen aset yang pintar dan infrastruktur berkelanjutan. Hal ini harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang andal dengan kompetensi nasional dan internasional," kata Budi.

Untuk merealisasikan itu semua, menurut Budi, Indonesia harus memiliki centre of excellence yang bisa mengakomodasi penelitian dan pengembangan SDM di bidang perkeretaapian yang melibatkan berbagai sektor termasuk pemerintah, BUMN, dan swasta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Centre of Excellence

Tekan COVID-19, Jam Operasional KRL Dibatasi
Penumpang menunggu kereta Commuterline di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/1/2021). Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Line tetap melayani pelanggan dengan 964 perjalanan KRL per hari menggunakan 91 rangkaian KRL. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia pun menyambut baik rencana berdirinya centre of excellence yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Center of excellence ini merujuk pada pendirian National Railway Center (NRC) yang sejak beberapa bulan lalu sudah dimulai. Ini akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan mulai dari industri, badan usaha, asosiasi, hingga universitas untuk melakukan berbagai kajian dan riset strategis terkait kereta api.

"ITB dan beberapa pemangku kepentingan lain telah menyampaikan ide wacana untuk mendirikan NRC, beberapa bulan lalu kita mulai, yang nantinya akan dijadikan sebagai center of excellence national dan ini bukan milik ITB, tapi bisa menjadi wadah bagi para pelaku industri," jelas Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya