Liputan6.com, Jakarta - Total kapasitas pembakit listrik regional Jawa, Bali dan Madura sampai Desember 2020 mencapai 40,1 GW. Angka ini merupakan 70 persen kontribusi konsumsi skala nasional.
"Total kapasitas pembangkit 40,1 GW. Kontribusi konsumsi 70 persen dari sales total nasional," kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, & Bali, Haryanto WS dalam Webinar Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) sesuai Permen ESDM No 9 Tahun 2020, Jakarta, Selasa (23/2).
Baca Juga
Dia melanjutkan, tahun ini akan ada tambahan kapasitas 2.500 MW sampai 3.000 MW. Lalu di tahun berikutnya akan bertambah lagi 4.000 MW sampai 5.000 MW. Persediaan tenaga listrik ini dinilai sudah sangat cukup bahkan berpotensi berlebih jika hanya untuk konsumsi regional Jawa, Bali dan Madura.
Advertisement
"Ini bisa menjadi modal untuk melayani kebutuhan Jawa Madura Bali. Ini akan cenderung oversupply," kata dia.
Untuk itu, pekerjaan rumah baru PLN saat ini menciptakan permintaan energi listrik. Sebab 61 persen pelanggan PLN saat ini berasal dari kelompok tegangan rendah (TR).
Sementara pelanggan tegangan tinggi (TT) hanya 7 persen dan pelanggan tegangan menengah (TM) 32 persen. Komposisi ini yang membedakan regional Jawa, Madura dan Bali dengan daerah lain.
"Para pelanggan kita 61 persen ini adalah pelanggan TR. Menengah itu 20 KV itu ada 32 persen. Listrik tegangan tinggi 7 persen," kata dia
Anisyah Al Faqir
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pulih 100 Persen, Listrik 146 Ribu Pelanggan Terdampak Banjir Jakarta Kembali Menyala
PLN telah menyalakan kembali seluruh gardu dan pelanggan terdampak banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya. Total 500 gardu dan 146 ribu pelanggan yang sebelumnya terdampak banjir telah menyala kembali.
“Alhamdulillah, pada pukul 05.00 pagi tadi, gardu terakhir di daerah Kemang, kami cek pelanggan sudah tidak tergenang, gardu sudah kita cek dan bersihkan, dan sudah mendapat persetujuan dari perwakilan pelanggan, maka listriknya langsung kita nyalakan,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/1/2021).
Doddy menambahkan bahwa demi keselamatan pelanggan, PLN tetap bersiaga untuk mengantisipasi hujan lebat yang diprediksikan masih akan terjadi dan dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Selama musim hujan, PLN terus menyiagakan 38 perahu karet guna membantu pengamanan kelistrikan saat banjir. Selain itu PLN juga menyiagakan 2.371 personil tersebar di 34 posko, 10 unit genset, 41 unit UPS, 23 unit gardu bergerak, 7 unit kabel bergerak, 15 unit trafo bergerak serta 7 kendaraan deteksi dan operasional di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 23-24 Februari 2021 wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan lebat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube BMKG, Sabtu (20/2). BMKG meminta masyarakat tetap waspada hingga awal Maret 2021.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.
Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.
Advertisement