Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menanggapi komentar berbagai pihak terkait banyaknya urusan negara yang diurus olehnya. Bahkan, kini muncul sebutan menteri segala urusan dengan istilah 4 L atau Luhut Lagi Luhut Lagi.
"Kalau bisa saya luruskan, sebenarnya nggak Luhut Lagi Luhut Lagi," ujarnya menjawab pertanyaan Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung dalam sebuah sesi diskusi, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Menko Luhut mengatakan, dirinya punya sifat mengerjakan sesuatu harus holistik dan terintegrasi. Apalagi banyak kementerian dengan proyek besar yang berada di bawah kepemimpinannya.
Advertisement
"Sebenarnya kalau saya mengerjakan sesuatu, saya tidak mau tidak holistik, saya tidak mau kalau tidak terintegrasi. Kalau tidak holistik dan tidak terintegrasi, pasti tidak akan lengkap. Itu yang saya buat,” jelasnya.
Oleh karena itu dalam mengambil sebuah kebijakan, terkadang Menko Luhut juga melibatkan kementerian-kementrian di luar koordinasi Kemenko Maritim dan Investasi.
“Jadi sebenarnya tidak benar juga (4L), hanya mungkin karena saya bekerja banyak. Tapi yang penting tugas pokok saya yang diperintahkan Presiden saya kerjakan,” tandasnya.
Adapun beberapa kementerian di bawah kepemimpinan Luhut Binsar Panjaitan antara lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan juga Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM).
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beli Produk Dalam Negeri, Menko Luhut: Pejabat Harus Jadi Teladan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut turunnya konsumsi masyarakat sebagai biang kerok utama atas lemahnya penyerapan produk asli Indonesia di pasaran. Sehingga, diperlukan strategi jitu guna mendongkrak tingkat penjualan produk lokal.
"Kendala (besar) saat ini adalah turunnya konsumsi masyarakat. Kita harus mendorong strategi peningkatan konsumsi masyarakat," ujar dia dalam acara Peluncuran Gernas BBI "Beli Kreatif Danau Toba", Sabtu (20/2).
Menko Luhut bilang, upaya pertama yang bisa ditempuh ialah dengan mendorong pejabat untuk mau membeli produk lokal. Melalui cara ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat untuk juga gemar beli produk asli Indonesia.
"Para pejabat harus menjadi teladan dengan membeli produk-produk dalam negeri karya anak bangsa," tambahnya.
Upaya selanjutnya ialah dengan bersama-sama untuk membeli produk domestik secara berulang-ulang. Sebagaimana yang di arahkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Jadi, prioritas pertama adalah produk dalam negeri, begitu juga untuk prioritas kedua dan ketiga," tutupnya.
Advertisement