Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional pada Februari 2021 naik sebesar 0,18 dibandingkan posisi bulan sebelumnya Januari 2021. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,26 persen.
"Grafik ini isa melihat bahwa pada Februari 2021 IHPB ini alami inflasi 0,18 persen sehingga secara tahunan 2,04 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/3/2021).
Baca Juga
Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2020 antara lain cabai rawit, getah karet, ikan tongkol, tepung terigu, besi beton, pipa pvc, besi plat, dan rangka atap baja.
Advertisement
"Berdasarkan sektornya, pertanian alami inflasi karena penurunan harga, semenatara pertambangan dan penggalian inflasi 1,26 persen andilnya 0,01 persen karena kenaikan harga garam, industri andilnya 0,21 persen karena adanya kenaikan beberapa komditas seperti tepung terigu, besi beton, dan seterusnya," bebernya.
Sementara itu, BPS juga mencatat IHPB bahan bangunan atau konstruksi pada Februari 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya lonjakan harga pada berbagai kebutuhan bangunan.
"Dan kalau kita lihat menurut komponen bangunan alaminya inflasi peningkatan harga di mana beberapa harga yang alami kenaikan antara lain besi konstruksi bangunan yang meningkat 3,19 persen, rangka baja 0,3 persen, harga gipsum, besi beton naik itu yang menyebabkan IHPB konstruksi alami inflasi," jelas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS: Inflasi Februari 2021 di Angka 0,10 Persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Februari 2021 di angka 0,10 persen. Inflasi ini naik dari Januari 2021 yang di angka 0,26 persen.
Dengan angka ini, maka tingkat inflasi tahun kalender dari Januari sampai Februari 2021 adalah sebesar 0,36 persen. Sementara infalasi tahunan sebesar 1,38 persen.
"Perkembangan harga berbagai komoditas Februari 2021 secara umum ada kenaikan tapi kenaikannya tipis sekali," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/3/2021).
Dari 90 kota inflasi yang diapantau oleh BPS, 56 kota terjadi inflasi. Sementara 34 kotanya mengalami deflasi. Adapun inflasi tertinggi pada Februari 2021 ini terjadi di Mamuju sebesar 1,12 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tasikmalaya dan Sumenap sebesar 0,02 persen
"Bulan Januari lalu inflasi tertingginya juga di Mamaju karena kita tahu saudara kita di Mamuju sedang hadapi musibah bencana gempa bumi," kata dia
Meski begitu, inflasi pada Februari di kota Mamuju dianggap cenderung menurun dibandingkan posisi pada Januari 2021. Pada bulan lalu inflasi terjadi di Mamuju karena adanya peningkatan harga untuk beberapa komiditas ikan yang banyak dikonsumsi masyaraat setempat dan kenaikan tarif angkutan udara.
Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar minus 1,55 persen. Ini disebabkan karena adanya penurunan beberapa komoditas seperti cabai merah, ikan, cabai rawit dan daging ayam ras. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Tarakan sebesar minus 0,01 persen.
"Jadi ini mengindikasikan bahwa sampai dengan akhir Februari 2021 dampak pandemi masih terus bayangi perekonomian tidak hanya di Indonesia tapi di banyak negara, ini semua harus kita waspadai," jelasnya.
Advertisement