Liputan6.com, Jakarta Setelah memiliki pekerjaan yang baik dan bisa mulai melunasi utang, sekarang saatnya untuk mulai investasi dengan uang Anda. Menginvestasikan uang sangat penting karena memungkinkan untuk mengumpulkan kekayaan dan membuka pintu untuk simpanan masa depan nanti.
Orang yang secara teratur menabung dan berinvestasi adalah orang yang akhirnya akan menjadi kaya. Kabar baiknya adalah tidak perlu banyak uang untuk memulainya.
Baca Juga
Penting bagi Anda untuk memangkas pengeluaran agar dapat mulai bergerak maju dan menyicil kekayaan Anda sendiri. Agar investasi berhasil, tidak boleh menarik uang dari investasi tetapi membiarkannya di sana untuk tumbuh. Melansir dari laman the balance, berikut langkah dasar yang dapat membantu untuk memulai investasi bagi pemula.
Advertisement
1. Apakah Anda Siap Untuk Mulai?
Pastikan bahwa Anda benar-benar siap untuk mulai berinvestasi sebelum melakukannya. Tidak masuk akal untuk mulai menginvestasikan uang ketika setelah itu justru menagih uang ke kartu kredit.
Anda harus membelanjakan lebih sedikit daripada yang dihasilkan dan bebas utang, kecuali untuk rumah sebelum serius untuk berinvestasi. Penting untuk segera mulai berinvestasi untuk masa pensiun, bahkan ketika Anda mencoba keluar dari utang. Setelah bebas utang, maka akan dapat fokus berinvestasi sendiri.
Jika saat ini Anda belum siap untuk mulai berinvestasi, tetapkan tujuan kapan akan siap. Mulailah belajar tentang investasi dan menetapkan tujuan masa depan. Siapkan rencana pembayaran utang yang memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi sesegera mungkin. Semakin cepat melunasi utang, semakin cepat pula mulai berinvestasi.
2. Tentukan Berapa Banyak yang Dapat Diinvestasikan
Penting untuk menentukan berapa banyak Anda dapat menginvestasikan uang pada awalnya. Penganggaran ini akan membantu menentukan investasi mana yang tepat dan membantu untuk menetapkan tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.
Ingatlah bahwa Anda tidak ingin investasi dana darurat, karena mungkin perlu mengakses dana tersebut dengan cepat. Jenis investasi ini lebih untuk membangun kekayaan dan tujuannya untuk tabungan jangka panjang.
3. Investasi Real Estat
Anda mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan real estat sebagai investasi. Real estat adalah investasi yang bagus. Namun, ada perbedaan antara membalik properti dan berinvestasi di real estat untuk jangka panjang.
Pertimbangkan perbedaannya dengan cermat sebelum memutuskan mana yang terbaik. Real estat yang menghasilkan pendapatan pasif adalah investasi yang bagus, tetapi Anda perlu memastikan bahwa itu dapat menutupi biaya pemeliharaan dan masalah potensial lainnya.
Bicaralah dengan seseorang yang memiliki investasi real estat sebelum Anda memulainya.
4. Temukan Perencana Keuangan atau Perusahaan Investasi
Langkah dasar selanjutnya dalam berinvestasi adalah menemukan perencana keuangan. Anda akan ingin melakukan investasi pertama pada alat investasi dasar, seperti reksa dana.
Perencana keuangan haruslah seseorang yang bersedia meluangkan waktu untuk menjelaskan berbagai jenis investasi kepada Anda. Mereka harus mau mencari produk investasi yang dirasa aman digunakan sambil menawarkan potensi pertumbuhan terbesar. Ia juga akan membantu menyiapkan rencana keuangan yang efektif.
Bank Anda mungkin memiliki perencana keuangan yang dapat digunakan, atau meminta referensi dari teman. Jika merasa nyaman berinvestasi sendiri, Anda perlu mencari firma investasi yang memungkinkan untuk berdagang secara online.
5. Pahami Berbagai Jenis Akun Investasi dan Risikonya
Penting juga untuk memahami alat dan akun investasi dasar. Akun-akun ini juga dapat digunakan untuk membantu menabung untuk masa pensiun. Anda perlu memahami perbedaan antara reksa dana dan akun pasar uang.
Anda juga harus menyebarkan kekayaan ke beberapa akun yang berbeda, bahkan jika ingin fokus utama pada reksa dana. Saat melihat akunnya, Anda perlu menentukan seberapa nyaman dengan mengambil risiko.
Saat berusia dua puluhan, Anda dapat mengambil lebih banyak risiko karena memiliki waktu untuk memulihkan pasar, tetapi seiring bertambahnya usia, harus lebih konservatif dalam melakukan investasi.
Â
Advertisement