Liputan6.com, Jakarta - Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank CIMB Niaga Tbk tumbuh 5,9 persen (yoy) menjadi Rp 35,78 triliun pada 2020. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan KPR nasional yang di angka 2,8 persen.
"Kalau dilihat dari total market pertumbuhannya 2,8 persen (yoy), ini saya perkirakan flat. Tapi buat buku I ini CIMB Niaga tumbuh 2 kali lipat 5,9 persen. Jadi boleh saya bilang CIMB ini terbaik untuk pertumbuban KPR-nya," kata Mortgage & Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga
Harus diakui, bila dibandingkan dengan tahun 2019, pertumuhan kredit KPR Bank CIMB Niaga mengalami penurunan. Tahun 2019 pertumbuhan kredit KPR mencapai 12,5 persen. Hanya saja, porsi pertumbuhan kredit KPR Syariah mengalami peningkatan menjadi 40 persen pada tahun 2020 dari sebelumnya 37 persen pada tahun 2019.
Advertisement
"KPR syariah tahun 2020 tumbuh 40 persen. Ini berkembang dari porfilsio kita sebelumnya yang masih dikisaran 20 persen pada tahun 2018 dan 37 persen pada 2019," tuturnya.
Heintje mengatakan capaian ini menunjukkan strategi yang dijalankan sepanjang 2020 tepat sasaran, sehingga disambut baik oleh masyarakat. Perolehan tersebut juga membuktikan fungsi intermediasi CIMB Niaga tetap terjaga.
Momentum positif tersebut dimanfaatkan CIMB Niaga untuk terus meningkatkan penyaluran KPR pada awal tahun ini dengan menyiapkan program-program inovatif. Salah satunya adalah program bunga atau margin ringan hasil kerja sama dengan developer mitra CIMB Niaga.
Program bunga atau margin tersebut yaitu fixed 3,66 persen pada tahun pertama dan 5,88 persen untuk tahun kedua dan ketiga. Sedangkan tahun berikutnya berlaku suku bunga/margin mengambang atau floating.
Program tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat hingga 31 Maret 2021. Dalam program ini memiliki jangka waktu mulai 10 hingga 25 tahun. Dengan tenor yang panjang tersebut, masyarakat dapat lebih leluasa mengelola keuangan, diantaranya pembayaran cicilan bulanan menjadi lebih terjangkau.
“Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki hunian idaman melalui program yang menguntungkan, baik melalui KPR konvensional maupun Syariah pada proyek-proyek terpilih dari 10 developer mitra CIMB Niaga di berbagai kota besar di Indonesia," papar Heintje.
Adapun 10 developer yang bekerjasama dengan CIMB Niaga untuk program kali ini yaitu Sinar Mas Land, Ciputra, Summarecon, Alam Sutera, Damai Putra, Intiland, Premier, Adhi Karya, Pondok Indah, dan Harvest City.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Angsuran Tetap 10 Tahun
Di samping itu, CIMB Niaga juga memberikan pilihan program angsuran tetap (fixed) selama 10 tahun dengan bunga/margin 9,5 persen. Kepastian jumlah cicilan selama periode yang panjang tersebut akan membuat nasabah menjadi lebih tenang. Program ini berlaku hingga 30 Juni 2021.
Sepanjang 2021 CIMB Niaga juga akan terus berinovasi memberikan beragam penawaran menarik. Hal ini sekaligus wujud dukungan CIMB Niaga kepada pemerintah dalam menyediakan pembiayaan perumahan yang kompetitif bagi masyarakat.
Heintje menjelaskan, untuk memaksimalkan penyaluran KPR pada tahun ini, CIMB Niaga menerapkan sejumlah strategi. Mulai dari cross selling kepada nasabah existing, mempererat kerja sama dengan sinergi dan kolaborasi bersama asosiasi developer dan agen property, mempercepat proses KPR melalui sistem digital, hingga menempatkan karyawan CIMB Niaga di kantor developer sehingga dapat meningkatkan pelayanan.
Tidak ketinggalan, CIMB Niaga juga akan terus mengembangkan produk KPR Syariah. Hal ini ejalan dengan meningkatnya minat masyarakat dan besarnya potensi ke depan.
Dari total perolehan KPR CIMB Niaga pada 2020, porsi KPR Syariah telah mencapai 40 persen. Selain karena sesuai prinsip syariah, KPR Syariah juga memiliki kualitas produk yang setara dengan KPR konvensional.
"Kami berharap dengan strategi tersebut, CIMB Niaga dapat memberikan customer experience yang lebih baik kepada para nasabah sekaligus membantu menggairahkan kembali sektor property di Tanah Air setelah terimbas pandemi selama setahun terakhir," kata Heintje.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement